Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universiras Diponegoro Semarang, Alvina Farasinta, mengajarkan Kamishibai: Alat bercerita menggunakan gambar dari Jepang ke guru dan kepala sekolah MI Muhamadiyah Pesantunan, Brebes, Jawa Tengah, Rabu (25 Januari 2023).
Hal itu disampaikan oleh Alvina Farasinta salah satu anggota kelompok sekaligus yang menjadi pembicara dari kegiatan Kamishibai.
“Kamishibai berasal dari huruf kanji Kami yang berarti kertas, dan Shibai yang memiliki arti sesuatu yang dimainkan di teater.”
Kamishibai awalnya digunakan oleh para Biksu Budha untuk mengajarkan nilai - nilai kebajikan, dengan cara berkeliling dari desa ke desa menggunakan sepeda.
Kamishibai sangat diminati oleh anak - Anak. Ciri khas pertunjukkan kamishibai adalah adanya kotak berisi aneka gambar, dan orang yang bercerita akan menarik gambar tersebut sesuai dengan jalan cerita. Orang yang menampilkan kamishibai dikenal dengan sebutan kamishibai ya.
Kamishibai popular di Jepang pada tahun 1930 dimana saat itu Jepang sedang berada dalam masa persiapan PD II, yang merupakan masa yang cukup suram bagi sebagian orang. Industri diarahkan pada produksi senjata perang, serta situasi yang tidak kondusif. Kamishibaipada pasca PD II diarahkan sebagai sarana komunikasi massal antar masyarakat. Popularitas Kamishibai di Jepang menurun drastis dengan perkembangan televisi.
Selain pemaparan mengenai Kamishibai, Alvina juga menjelaskan bagaimana asiknya mengembangkan imajinasi anak untuk bercerita serta memberikan sedikit saran untuk menambah kegiatan ekstrakulikuler MI Muhammadyah Pesantunan.
“Tadi salah satu teman kami melakukan kegiatan monodisiplinnya mengenai Kamishibai, Alat untuk bercerita melalui gambar dari Jepang” kata Abdur selaku ketua kelompoknya.
Tags: KKN UNDIP TIM I, Kamishibai, Jepang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H