Mohon tunggu...
Alvina Fazilatun H
Alvina Fazilatun H Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

saya orang yang jujur, bertanggung jawab dan senang menolong sesama

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kebocoran Data Kesehatan Digital : Simak Bahayanya Dan Cara Mencegahnya

9 Januari 2025   20:58 Diperbarui: 9 Januari 2025   20:58 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Di zaman digital, kesehatan kini lebih mudah dipantau melalui aplikasi. Namun, kemudahan ini mendatangkan risiko yang tak terduga, yaitu kebocoran data kesehatan. Apa yang akan terjadi jika informasi pribadi tentang kesehatan kita jatuh ke tangan yang salah?

Apa itu Kebocoran Data Kesehatan Digital?

Kebocoran data kesehatan terjadi ketika informasi sensitif seperti rekam medis, riwayat pengobatan, atau dicuri oleh pihak yang tidak berwenang. Kebocoran data dapat memicu serangkaian dampak merugikan, terutama ketika yang terlibat adalah informasi sensitif, seperti data pribadi pasien di sektor kesehatan. Kebocoran data dapat memicu serangkaian dampak merugikan, terutama ketika yang terlibat adalah informasi sensitif, seperti data pribadi pasien di sektor kesehatan. 

Kenapa Data Kesehatan Digital Jadi Target?

Data kesehatan dapat diibaratkan seperti "harta karun", karena tidak hanya berisi informasi pribadi namun juga informasi lain yang sangat bernilai jika dijual di pasar gelap. Kebocoran data hingga ke pasar gelap bernilai sangat tinggi karena informasi seseorang dapat diguanakn untuk :

1. Penipuan Identitas : kebocoran informasi pribadi dapat digunakan para pedagang gelap untuk membuka akun bank atau menklaim asuransi palsu.

2. Iklan Tertarget : data kesehatan bisa dimanfaatkan untuk membombardir seseorang dengan iklan yang sesuai, tanpa persetujuan mereka. 

3. Pemerasan : pihak yang tidak berwenang yang mendapatkan data pribadi seseorang, dapat menggunakan data tersebut untuk mengancam akan mempublikasikan kondisi kesehatan sensitif seseorang.

Kebocoran Data Yang Pernah Terjadi

Kasus kebocoran data kesehatan sudah sering terjadi. salah satunya adalah kebocoran data kesehatan pasien BPJS Kesehatan pada bulan Mei 2021 lalu. Dilansir dari sebuah artikel aviat.id dengan judul "Data Kesehatan Digital Pasien Bocor ke Publik, Pertanda Sistem Penyimpanan Digital Tidak Aman?", bahwa data warga negara Indonesia yang jumlahnya sekitar 279 juta diduga bocor dan dijual di forum daring. Data ini melibatkan informasi sensitif seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama, alamat, nomor telepon, dan beberapa data lainnya yang terkait dengan BPJS Kesehatan. 

Bagaimana Cara Kita Dapat Melindungi Diri?

Meskipun risiko kebocoran data tidak dapat sepenuhnya dicegah, namun ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan:

1. Gunakan Aplikasi Terpercaya

pastikan aplikasi yang digunakan memiliki reputasi yang baik dan dilengkapi keamanan.

2. Perbarui Kata Sandi Secara Rutin

buatlah kata sandi yang kuat dan hindari penggunaan kata sandi yang sama di berbagai platform.

3. Jangan Sembarangan Berbagi Informasi

Hindari memberikan data sensitif kecuali pada pihak resmi dan terpercaya.

Kesimpulan

Di era digital ini, data kesehatan merupakan aset berharga, bukan hanya untuk kita namun juga bagi pihak yang berniat buruk. Penting bagi kita untuk lebih sadar akan risiko ini. jangan sampai kemudahan teknolog justru dapaat membawa kerugian yang tidak terduga. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun