Di zaman digital, kesehatan kini lebih mudah dipantau melalui aplikasi. Namun, kemudahan ini mendatangkan risiko yang tak terduga, yaitu kebocoran data kesehatan. Apa yang akan terjadi jika informasi pribadi tentang kesehatan kita jatuh ke tangan yang salah?
Apa itu Kebocoran Data Kesehatan Digital?
Kebocoran data kesehatan terjadi ketika informasi sensitif seperti rekam medis, riwayat pengobatan, atau dicuri oleh pihak yang tidak berwenang. Kebocoran data dapat memicu serangkaian dampak merugikan, terutama ketika yang terlibat adalah informasi sensitif, seperti data pribadi pasien di sektor kesehatan. Kebocoran data dapat memicu serangkaian dampak merugikan, terutama ketika yang terlibat adalah informasi sensitif, seperti data pribadi pasien di sektor kesehatan.Â
Kenapa Data Kesehatan Digital Jadi Target?
Data kesehatan dapat diibaratkan seperti "harta karun", karena tidak hanya berisi informasi pribadi namun juga informasi lain yang sangat bernilai jika dijual di pasar gelap. Kebocoran data hingga ke pasar gelap bernilai sangat tinggi karena informasi seseorang dapat diguanakn untuk :
1. Penipuan Identitas : kebocoran informasi pribadi dapat digunakan para pedagang gelap untuk membuka akun bank atau menklaim asuransi palsu.
2. Iklan Tertarget : data kesehatan bisa dimanfaatkan untuk membombardir seseorang dengan iklan yang sesuai, tanpa persetujuan mereka.Â
3. Pemerasan : pihak yang tidak berwenang yang mendapatkan data pribadi seseorang, dapat menggunakan data tersebut untuk mengancam akan mempublikasikan kondisi kesehatan sensitif seseorang.
Kebocoran Data Yang Pernah Terjadi
Kasus kebocoran data kesehatan sudah sering terjadi. salah satunya adalah kebocoran data kesehatan pasien BPJS Kesehatan pada bulan Mei 2021 lalu. Dilansir dari sebuah artikel aviat.id dengan judul "Data Kesehatan Digital Pasien Bocor ke Publik, Pertanda Sistem Penyimpanan Digital Tidak Aman?", bahwa data warga negara Indonesia yang jumlahnya sekitar 279 juta diduga bocor dan dijual di forum daring. Data ini melibatkan informasi sensitif seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama, alamat, nomor telepon, dan beberapa data lainnya yang terkait dengan BPJS Kesehatan.Â
Bagaimana Cara Kita Dapat Melindungi Diri?