Mohon tunggu...
Alvin Abidin
Alvin Abidin Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

saya adalah seorang yang senang mengamati lingkungan sekitar saya dan mencoba untuk menganalisa kejadian kejadian yang ada disekitar saya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Kebijakan Merdeka Belajar

23 Mei 2022   14:38 Diperbarui: 24 Mei 2022   14:00 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latar Belakang

Seiring berjalannya waktu, teknologi informasi dan komukasi pun semakin berkembang sebagai sebuah prodak dari modernisasi, modernisasi telah mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat begitupun juga modernisasi bidang Pendidikan di Indonesia. 

Melalui Nadiem Makarim selaku mentri dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggagas program "Merdeka Belajar". Kebijakan Merdeka Belajar merupakan Langkah untuk mentransformasi Pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia Unggul Indonesia yang memiliki profil pelajar Pancasila.

Dilansir dari  Kemdikbud.go.id terdapat 19 episode kebijakan Merdeka Belajar yaitu:

  • Empat Pokok Kebijakan Media Belajar
  • Kampus Merdeka
  • Perubahan Mekanisme Dana BOS
  • Program Organisasi Penggerak
  • Guru Penggerak
  • Transformasi Dana Pemerintah Untuk Pendidikan Tinggi
  • Program Sekolah Penggerak
  • SMK Pusat Keunggulan
  • KIP Kuliah Merdeka
  • Perluasan Program Beasiswa LPDP
  • Kampus Merdeka Vokasi
  • Sekolah Aman Berbelanja dengan SIPLah
  • Merdeka Berbudaya dengan Kanal Indonesiana
  • Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual
  • Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Belajar
  • Akselerasi dan Peningkatan Pendanaan PAUD dan Kesetaraan
  • Revitalisasi Bahasa Daerah
  • Merdeka Berbudaya dengan Dana Indonesiana
  • Rapor Pendidikan Indonesia

Kabar baik yang datang dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dengan kebijakannya yang bisa dibilang totalitas dengan menyediakan berbagai macam bantuan kepada seluruh Lembaga Pendidikan dari berbagai jenjang dimulai dari Pendidikan anak usia Dini, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas/Kejuruan, Bahkan sampai Kampus seluruhnya diberi bantuan, mulai dari berbagai sarana Pelatihan dan pengembangan, bahkan dari segi anggaran Pendidikan Perguruan tinggi yang dinaikan Hingga 70% dari tahun sebelumnya, tentu hal ini dapat membawa angin baru untuk Pendidikan di Indonesia begitupun output yang dihasilkan dari Lembaga Pendidikan Indonesia.

Analisis dan Solusi Penulis

Dari 19 Episode kebijakan Merdeka Belajar diatas penulis hanya akan membahas beberapa Episode kebijakan yang berhubungan dengan bidang penulis, yaitu Episode-episode yang berkaitan dengan Kegiatan belajar mengajar di Sekolah. Pada dasarnya Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah memiliki 3 faktor utama dalam keberlangsungannya yaitu

  • Kapasitas Tenaga Pengajar (Guru)

Guru sebagai Tenaga pengajar memiliki peran yang sangat vital dalam proses serah terima ilmu kepada muridnya, dalam hal ini Teknik dan metode mengajar guru sangat berpengaruh kepada seberapa banyak ilmu yang dapat diserap oleh murid serta pengembangan pengembangan yang ditujukan kepada murid yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda, oleh karenanya guru yang professional yang dapat mengerti keinginan peserta didik sehingga proses belajar mengajar menjadi menyenangkan dan terciptanya lingkungan belajar mengajar yang harmonis.

  • Kebijakan Sekolah

Sekolah memiliki otoritas untuk memilih kebijakan yang akan diterapkan di Sekolah tersebut sebagai Faktor penunjang kegiatan belajar mengajar, kebijakan yang diambil tentu mengacu kepada kurikulum yang ada, namun sekolah dapat memodifikasi pelaksanaannya dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat tapi juga menyenangkan bagi semuanya.

  • Fasilitas, Sarana, dan Prasarana Sekolah

Setiap sekolah memiliki sarana dan prasarana yang berbeda, namun proses belajar mengajar tentu akan lebih optimal apabila fasilitas belajar murid terpenuhi dengan baik, lingkungan sekolah yang nyaman, kelas yang bagus dan rapih, serta perangkat pembelajaran yang mumpuni akan membuat kegiatan belajar lebih optimal.

Berdasarkan analisis penulis dari 3 faktor diatas terhadap Kebijakan Merdeka Belajar yang telah diluncurkan oleh Kemdikbud, penulis melihat beberapa kekurangan diantaranya menyangkut Kapasitas Tenaga Pengajar terkait pengaplikasian Episode 5 Guru Penggerak dan Episode 15 Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar yang berbasis teknologi berdasarkan perangkat digital, di lapangan saya melihat banyak sekali Guru- guru senior yang sudah lanjut usia, sehingga terdapat hambatan untuk mengoperasikan untuk dapat mengoperasikan perangkat-perangkat modern serta proses belajar mengajar berbasis teknologi, pemahaman teknologi guru-guru yang sudah lanjut usia pun terbatas sehingga metode pembelajaran dianggap tidak mengikuti jaman. menurut penulis hal ini dapat disiasati dengan penempatan Guru-guru muda pada sector wali kelas yang notabenenya sering berinteraksi dan mengarahkan kelasnya sesuai kebijakan yang telah ditetapkan oleh sekolah, juga guru-guru senior dapat dialihkan untuk menjadi pengawas dan pengambil kebijakan sekolah mengingat pengalamannya dalam Pendidikan pasti paling mumpuni diantara guru lainnya, sehingga untuk pemangku tanggung jawab untuk berinteraksi dengan murid secara langsung lebih baik diandalkan kepada guru muda, dengan begitu berdasarkan skema yang penulis paparkan dapat meminimalisir kekurangan yang ada dalam  episode yang sudah penulis paparkan..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun