Dalam kitab al Kasyfu al Bayan fi Tafsiri al Qur'an dijelaskan yang dikehendaki hamba di ayat ini adalah hamba utama, dimana dia yang selalu memiliki sifat rendah hati atau tawadhu', ketika dia diberi nasehat dengan kata-kata yang buruk maka dia tetap mendoakan keselamatan baginya.
Maka dari itu, ketika kita bersifat tawadhu'maka sedang meniru akhlaq nabi yang mulia. Andai seluruh ummat mempunyai sifat tawadhu', rendah hati, tidak sombong, dan selalu berintrospeksi diri maka pasti kehidupan akan selalu damai, tentram, dan tenang. Dan seperti inilah yang di inginkan oleh Allah dan Rasul-Nya agar sebuah negara bisa menjadi baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur. Imam as Syauqi menyebutkan dalam syairnya:
#
"Sesungguhnya kejayaan suatu bangsa terletak pada akhlaq manusianya. Jika mereka telah kehilangan akhlaqnya maka hancurlah bangsanya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H