Mohon tunggu...
Alvina Dwi Novi Fitriani
Alvina Dwi Novi Fitriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jalan-Jalan

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Diksi (Pilihan Kata) Simak Dibawah Ini Yaa!!

6 Mei 2023   00:12 Diperbarui: 6 Mei 2023   00:14 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

2. Pemakaian kata bermakna denotasi dan konotasi, makna denotasi ialah makna yang secara harfiah atau literal terkandung dalam suatu kata. Contohnya, Adik kecilku sangat suka mengigit jari. Kata jari yang berarti memasukkan jari ke mulut dan di gigit. Sedangkan makna konotasi ialah makna tambahan atau asosiasi yang melekat pada suatu kata berdasarkan pengalaman, nilai budaya atau persepsi yang berbeda bagi individu atau kelompok tertentu. Contohnya, Kirana tak ingin sombong meski berada di kursi empuk di kantornya. Kata kursi empuk disini yang berarti jabatan yang bagus. 

3. Pemakaian kata umum dan khusus, kata umum dalam diksi merujuk pada kata yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari dan sudah dikenal banyak orang. Pemilihan kata umum dalam diksi dapat memudahkan pembaca atau pendengar untuk memahami pesan atau gagasan yang ingin disampaikan. Contohnya, Aisyah membawa barang kesayangannya saat camping. Kata membawa ini mengandung kata umum. Sedangkan kata khusus dalam kebahasaan yang memiliki makna atau konotasi tertentu dan biasanya hanya digunakan dalam konteks tertentu atau oleh kelompok tertentu. Contohnya, Dona menjinjing pakaian yang telah ia beli dari mall. Kata menjinjing ini mengandung kata khusus. 

4. Kata asing, kata asing dalam diksi ialah penggunaan kata yang berasal dari bahasa asing dalam bahasa yang digunakan.Pemakaian kata asing dalam diksi seringkali berkaitan dengan penggunaan istilah atau konsep tertentu yang berasal dari budaya atau disiplin ilmu tertentu yang tidak memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia. Penggunaan kata asing dalam diksi dapat memperkaya kosakata dan membuat pesan yang disampaikan menjadi lebih jelas dan padat.  

5. Pemakaian kata abstrak dan konkret, pemakaian kata abstrak  dalam diksi adalah penggunaan kata yang menggambarkan konsep atau gagasan yang tidak dapat dilihat atau diraba secara fisik. Kata abstrak ini biasanya berkaitan dengan perasaan, emosi, atau ide yang lebih kompleks. Sedangkan kata konkret dalam diksi ialah penggunaan kata yang merujuk pada benda atau hal yang dapat dilihat, diraba, atau didengar secara langsung. Kata konkret ini biasanya berkaitan dengan objek atau fenomena yang dapat diamati secara empiris.

6. Pemakaian kata populer dan kajian, kata kajian ialah kata yang perlu dilihat lebih jauh lagi maknanya karena tidak bisa langsung dipahami oleh semua orang. Kata ini biasanya dipakai untuk suatu pengkajian atau kepentingan keilmuan. Kata kajian ini hanya dikenal oleh orang tertentu seperti ilmuan. Contohnya, Inovasi, Intropeksi, Argumen. Sedangkan kata populer ialah kata yang dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Kata populer ini mudah diketahui dan dimengerti dibandingkan dengan kata kajian. Contohnya, Peringkat, Lulusan, Dorongan. 

7. Pemakaian kata baju dan tidak baku, kata baku merupakan kata yang diucapkan atau ditulis oleh seseorang sesuai dengan kaidah atau pedoman yang dilakukan. Kata baku biasanya digunakan dalam kegiatan resmi. Sedangkan kata tidak baku merupakan kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan, seperti bahasa sehari-hari yaitu bahasa tutur. Bahasa tidak baku dipengaruhi oleh bahasa asing, bahasa daerah, dan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

Nah inilah pengertian diksi, fungsinya dan syarat pemilihan kata dalam diksi. Semoga mudah dimengerti dan dipahami yaa. Terimakasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun