1. Penulisan Kata Dasar
Kata dasar dituliskan sebagai satu rangkaian atau kesatuan. Contoh: Ruang kelas yang penuh dan sesak, Ibu pergi ke pasar, Tumpukan buku itu sangat berat.
2. Penulisan Kata Berimbuhan
- Kata berimbuhan ialah kata yang mendapatkan awalan, sisipan, akhiran, ataupun awalan dan akhiran. Penulisan ini dilakukan dengan bentuk dasarnya. Contoh: Bermain, Seniman, Surgawi, Manusiawi.Â
- Bentuk kata berimbuhan terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Contoh: Antarkota, Antibiotik, Biokimia.
- Bentuk terikat yang diikuti dengan huruf awal kapital atau singkatan yang berupa huruf kapital, dirangkai dengan tanda hubung (-). Contoh: Non-Amerika, Pro-Barat.
- Bentuk maha yang diikuti turunan maka ditulis terpisah dengan huruf kapital. Contoh: Kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
- Kata maha diikuti kata dasar ini mengacu kepada nama atau sifat tuhan kecuali kata esa, maka ditulis serangkai. Contoh: Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan banyak nikmat.
3. Penulisan Bentuk Ulang
- Aturan penulisan kata ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya. Contoh: lumba-lumba, kupu-kupu, lauk pauk.
- Apabila ada bentuk ulang gabungan kata, penulisannya dilakukan dengan mengulang unsur pertama.
Contoh: Kisah klasik: kisah-kisah klasik, Kursi tua: kursi-kursi tua.
4. Penulisan Gabungan Kata
- Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, kata tersebut termasuk istilah khusus dan ditulis terpisah. Contoh: persegi panjang, orang tua, rumah sakit jiwa.
- Apabila terdapat gabungan kata yang bisa menimbulkan salah pengertian, kata tersebut ditulis dengan memberikan tanda hubung (-). Contoh: buku-sejarah lama (buku sejarah yang lama), ibu ayah-mereka ( ibu dari ayah mereka).
- Gabungan kata yang penulisannya terpisah, maka penulisanya tetap terpisah jika mendapat awalan atau akhiran. Contoh: bertepuk tangan, garis bawahi.
5. Penulisan Pemenggalan Kata
- Apabila ditengah kata terdapat huruf vokal berurutan, pemenggalan dilakukan antara kedua huruf vokal tersebut. Contoh: bu-ah, ni-at.
- Kategori huruf diftong (memuat unsur: ai, au, ei, dan oi) penulisannya tidak dipenggal. Contoh: Lan-dai, Au-ra.
- Apabila di tengah kata dasar terdapat huruf konsonan (termasuk gabungan huruf konsonan) di antara dua huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan. Contoh: Ba-nyak, La-ri, De-ngan.
- Pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf konsonan jika di tengah kata dasar ada dua huruf konsonan yang posisinya berurutan. Contoh: Ap-ril, Sang-gup.
6. Penulisan Kata Depan
Penulisan kata depan (di, ke, dan dari) ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contoh: Uang ibu disimpan di dalam dompet, Mari berangkat ke sekolah, Ia tidak beranjak dari tempatnya.
7. Penulisan Partikel
- Penulisan partikel -lah, -kah, dan -tah dilakukan secara serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh: Ambillah kue yang ada di meja!, Apakah yang kamu inginkan?.
- Penulisan partikel pun dilakukan secara terpisah dari kata yang mendahuluinya. Namun, partikel pun yang merupakan unsur kata penghubung ditulis serangkai. Contoh: Jangankan dua kali, sekali pun kakak tidak pernah memujiku.
8. Penulisan Singkatan dan Akronim
- Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik pada setiap unsur singkatan. Contoh: S.Pd (sarjana pendidikan), M.Pd (magister pendidikan).
- Singkatan yang terdiri dari huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Contoh: NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), UGM (Universitas Gadjah Mada).
- Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata (bukan nama diri) ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Contoh: SD (Sekolah Dasar), KTP (Kartu Tanda Penduduk).
- Singkatan yang terdiri dari tiga huruf atau lebih diikuti tanda titik. Contoh: hlm. (halaman), dsb. (dan sebagainya).
- Singkatan yang terdiri dari dua huruf (yang lazim dipakai dalam surat-menyurat) masing-masing diikuti oleh tanda titik. Contoh: a.n. (atas nama), s.d. (sampai dengan).