Mohon tunggu...
Alvin NaufalFahreza
Alvin NaufalFahreza Mohon Tunggu... Teknisi - Mahasiswa

Jurnalis Pemula, Teknik Kelautan 2019

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Pasang Surut Air Laut pada Dermaga

9 November 2020   14:13 Diperbarui: 9 November 2020   14:21 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai kebutuhan yang sangat besar terhadap transportasi laut untuk menunjang aktivitas perdagangan maupun kegiatan transportasi yang berpindah dari satu pulau ke pulau yang lain. 

Keamanan dermaga pelabuhan menjadi faktor penting untuk menjamin keselamatan kapal yang akan bersandar, maka dari itu pengamatan terhadap perubahan sedimentasi perlu dilakukan untuk mengamati perubahan sedimentasi yang terjadi di dermaga pelabuhan sehingga kapal yang akan sandar tidak akan kandas. Pembentukan sedimentasi di dermaga dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pasang surut.

Perhitungan mengenai pengaruh pasang surut terhadap sedimentasi dirasa sangat perlu untuk dilakukan mengingat bahwa hal ini berdampak pada bisa tidaknya kapal untuk bertambat, juga agar kapal tidak mengalami kandas. 

Arus pasang surut disebabkan oleh fenomena pasang surut yang dapat berubah sesuai dengan tipe dari pasang surut tersebut, sehingga arus pasang surut dapat memiliki tipe seperti tipe pasang surut yaitu diurnal atau harian tunggal dimana dalam satu hari terdapat satu kali perubahan arus, sedangkan untuk daerah yang memiliki tipe pasang surut semi diurnal atau harian ganda maka dalam satu hari akan mengalami dua kali perubahan arah arus.

Arus pada sungai dan daerah perairan yang semi tertutup lebih dominan di timbulkan oleh faktor pasang surut. Karakteristik arus perairan mempengaruhi nilai sorting. Pergerakan sedimen dipengaruhi oleh kecepatan arus dan ukuran butiran sedimen. 

Semakin besar ukuran butiran sedimen tersebut maka kecepatan arus yang dibutuhkan juga akan semakin besar untuk mengangkut partikel sedimen tersebut.

Pengetahuan mengenai pasang surut sangat penting dalam perencanaan pelabuhan. Dalam hal ini perencanaan pelabuhan yang dilakukan dari hasil pengamatan pasang surut adalah selain penentuan datum vertikal, yakni untuk pengamatan sedimentasi yang terbentuk di pelabuhan yang dibawa oleh gelombang pasang dan sedimentasi yang terkikis dari pelabuhan oleh gelombang surut. 

Pengukuran pasut dapat dilakukan dengan alat pengukur (gauge) yang diukur setiap jam atau hari. Pada saat terjadi pasang akan terbawa material yang akan mengendap di dermaga yang dinamakan sedimentasi, dan saat surut material akan terkikis dari area dermaga. 

Dan dari fenomena pasang surut dapat ditentukan sedimentasi yang terjadi di dermaga untuk menjamin keamanan kapal saat bersandar di dermaga. Jumlah sedimentasi disetiap tempat berbeda-beda, hal ini dikarenakan perbedaan dari pengaruh pasang surut yang terjadi di perairan tersebut dan respon yang dilakukan oleh tempat terbentuknya sedimentasi disamping pengaruh yang disebabkan oleh ombak dan angin.

Pengaruh gaya pasang surut mempengaruhi peristiwa abrasi dan sedimentasi. Wilayah yang mengalami peristiwa pasang surut harian ganda atau pasut surut tipe campuran condong ke ganda memiliki pengaruh yang berbeda dengan wilayah yang hanya mengalami pasang surut harian tunggal, dimana wilayah yang memiliki pasang surut tipe harian ganda dan campuran condong ke ganda mengalami proses transportasi sedimen yang lebih dinamis jika dibandingkan dengan pasang surut harian tunggal.

Dalam memperhatikan keselamatan dan keamanan kapal untuk bersandar pada dermaga pelabuhan, maka diperlukan analisa terhadap hubungan faktor yang mempengaruhi sedimentasi yakni, data pasang surut sehingga dapat dihitung sedimen yang terdapat di dermaga pelabuhan.

Data pasang surut tersebut diolah dengan menggunakan beberapa metode dan pada peta batimetrinya dilakukan perhitungan volume sedimen baik sebelum dan sesudah pengerukan dengan metode komposit, sehingga nanti akan didapatkan hasil dari selisih sedimentasi yang terbentuk. 

Kemudian dilakukan analisa terhadap pengaruh pasang surut air laut dan sedimentasi yang terjadi pada dermaga pelabuhan sebagai acuan untuk pekerjaan pengerukan dan keselamatan kapal untuk bersandar di dermaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun