Mohon tunggu...
Alvin Saputra
Alvin Saputra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Demi Mimpi Sang Anak

10 Januari 2017   00:20 Diperbarui: 10 Januari 2017   01:51 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Bahwa kita harus mengingat jasa pengorbanan orang tua,keluarga,kerabat kita yang telah mempercayai dan mengandalkan kita, karena semua yang dilakukan orang tua dan jerih payahnya itu hanya untuk kemajuan masa depan anaknya yang lebih baik , orang tua menginkan bahwa nasib anaknya lebih baik dari dirinya, dan apabila kita menyia-nyiakan pendidikan yang telah diberikan orang tua  maka sungguh kita adalah orang yang merugi dan berdosa besar terhadap Allah dan orang tua. 

Berdoa, sholat, tawakal menghadap Allah itu sangat terpenting dalam kehidupan, karena di dunia ini semua yang kita lakukan dan yang akan terjadi telah diatur oleh Allah, dan ridho Allah bergantung kepada ridho orang tua, oleh karena itu kita harus selalu menjaga amanah orang tua dan tidak durhaka kepadanya agar mendapatkan kemudahan di dunia ini serta diridhoi oleh Allah SWT. Belajarlah yang giat, tekun, sopan santun, serius, rajin, teliti, kreatif dan memanfaatkan waktu dengan kegiatan yang positif, itu semua sudah bisa membahagiakan hati kedua orang tua.

 Menggapai cita-cita setinggi-tinggi langit, dan jadilah orang berakhlak dan jangan pernah untuk menjadi orang yang sombong akan sesuatu, karena dunia ini hanya sementara dan manusia itu semua sama dimata Tuhan. Selalu ingat jasa kedua orang tua yang telah membesarkan kita dari kita bayi belum tau apa-apa hingga kita jadi orang besar yang sukses, karena tanpa mereka kita tak akan bisa mencapainya dan mereka telah mencari nafkah dengan seluruh kemampuannya untuk ananda tercinta. Maka dari itu janganlah sekali-kali untuk menentang orang tua bahkan melawannya dengan nada yang keras atau membuat hatinya menangis!.

Itulah cerita kisah hidup yang dialami Pak Rosandi sebagai ayah yang tidak punya banyak harta, tetapi sangat mementingkan pendidikan yang tinggi untuk anaknya dan ilmu yang bermanfaat itu merupakan warisan paling berharga yang bisa Ia berikan  untuk anak-anaknya, ketika Ia telah tiada nanti. Sosok yang pekerja keras ini, menerima semua rintangan cobaan yang berat dengan lapang dada,  akan  tetapi Pak Rosandi dan keluarga tidak pernah patah semangat dan putus asa menjalani hidup, dan melawan kerasnya kota Jakarta untuk mengadu nasib agar lebih baik. Selalu beribadah dan meminta kemudahan kepada  Allah  yang maha kuasa agar bisa menjalankan kehidupan ini sebagai ibadah.

 Beliau adalah sosok yang sangat bertanggung jawab terhadap anak-anaknya, dan menjadikan pendidikan adalah  hal yang terpenting untuk diwariskan kepada anak, karena ilmu yang berguna sangat bermanfaat dan bisa dijadikan uang untuk bertahan hidup, tetapi harta jika ditinggalkan pasti akan cepat habis  dan menghilang. Dari semua banyak pengorbanan, dan letih bekerja setiap hari dari pagi hingga petang, namun anak-anak beliau belajar dengan baik dan mendapatkan hasil yang memuaskan seakan terobat semua penat serta kerja kerasnya selama ini.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun