Mohon tunggu...
Alvin Haidar
Alvin Haidar Mohon Tunggu... Relawan - Chemical engineer in the making

Teknik kimia ITB 2016, Terbentur, terbentur, terus tidur Pembelajar, pelajar, pengajar, terhajar.... Cek ig @sobatgajah yakkk

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Saat Tidak Memilih adalah Sebuah Pilihan

10 Desember 2020   06:11 Diperbarui: 10 Desember 2020   06:19 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendekatan kreatif dan substantif oleh calon walikota lagi-lagi abai malah fokus ke sosok dan latar belakang calonnya. Beberapa slogan pun saya curigai sebagai bentuk cocoklogi belaka dibandingkan sintesis asli. Alhasil hanya menjabarkan kepanjangan nama kota saja terus dibikin jargon. Kalo kaya gini jadinya lebih seru pemilihan ketua himpunan mahasiswa jadinya.

Saya tidak bisa lupa dengan alasan Ketua Umum DPR RI terkait pentingnya pelaksanaan pilkada serentak tetap dilaksanakan (bisa dicek di lini berita kompas). Salah satu pernyataannya adalah untuk menguatkan penanganan pandemi covid-19 diperlukan sosok pemimpin baru dan bukan plt yang dapat membuat lambat kerja pemda karena terbatas ruang lingkupnya. Kenapa gak sekalian Ibu juga diganti aja nih biar makin oke gak cuman covid tapi juga kebijakan lain? Hehehe.

Akhir kata bagi saya keputusan tidak memilih kali ini ialah sebuah bentuk aksi dan bukanlah sikap antipati. Meski kecewa saya yakin masih ada harapan besar untuk bangsa ini ke depannya, mari tetap kita kawal. Saya tidak akan tutup dengan quotes tapi saya tutup dengan informasi bahwa kini kasus positif covid telah mencapai angka 592.900 dengan kasus baru mencapai 5.292 per 8 Desember 2020 jadi tetap stay safe guys. Oiya saya bukan orang yang biasa ngobrolin politik jadi kritik dan saran sangat terbuka di komentar. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun