Permintaan yang turun membuat kurva bergeser ke kiri sehingga harga minyak langsung turun drastis. Sifat inelastis harga minyak membuat turunnya harga lebih besar dibandingkan turunnya kuantitas minyak.
2. Skema Pemotongan Produksi OPEC
Pandemi Covid-19 membuat permintaan akan minyak turun drastis terutama di wilayah Cina akibat covid-19, membuat negara-negara yang terkabung dalam kartel OPEC melalukan pertemuan di Vienna, Austria pada 5 Maret lalu. Salah satu keputusan pertemuan ialah  mengembalikan harga minyak yang anjlok  dengan memotong produksi.
Mungkin dalam pelajaran SMA hal ini dapat kita ilustrasikan sebagai bentuk "shifting" atau "pergeseran"penawaran.Â
Hal ini dilakukan karena dalam jangka pendek, permintaan-penawaran minyak bersifat inelastis, sehingga pergeseran kurva penawaran berefek besar pada perubahan harga. Langkah yang dapat menolong negara-negara produsen minyak dari "jatuh bebasnya" harga di tengah pandemi.
3. Perang Harga Russia-Arab
Kesepakatan ini tentu saja tidak hanya melibatkan negara-negara OPEC tapi juga produsen minyak yang non OPEC salah satunya Rusia. Sehingga OPEC melalukan pertemuan denga Rusia terkait keputusan pemotongan produksi pada 6 Maret 2020. Sayangnya Rusia menolak kesepakatan tersebut.
Keengganan Rusia dalam memotong jumlah produksi menguntungkan Rusia dari segi harga karena dengan begitu harga minyaknya menjadi lebih murah.Â