Mohon tunggu...
Alvin Haidar
Alvin Haidar Mohon Tunggu... Relawan - Chemical engineer in the making

Teknik kimia ITB 2016, Terbentur, terbentur, terus tidur Pembelajar, pelajar, pengajar, terhajar.... Cek ig @sobatgajah yakkk

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kisah Mentor 1, Mentor antara Petani dan Pelita

4 Juni 2018   03:02 Diperbarui: 4 Juni 2018   03:08 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Tulisan ini memang tidak umum, ini hanya arsip  tentang kisah ITB, OSKM, dan Mentor

Mentor itu menumbuhkan, merawat, dan menjaga. Ibarat petani, para mentor tidak hanya bertugas untuk menanamkan bibit "nilai" pada lahan-lahan yang tersedia. Lebih dari itu, para mentor memastikan agar bibit "nilai" tersebut dapat tumbuh menjadi tanaman yang kelak dapat bermanfaat bagi setiap insan yang memetik buah dari hasil petani mentor tersebut. 

Proses yang dialami petani tentu saja bukan saja hal yang mudah, ia harus menyiram, memberi pupuk, bahkan menjaga tanamannya dari hama-hama sekitar. Waktu yang diluangkan para petani bukanlah waktu yang sebentar, 1 bulan, 6 bulan, hingga setahun para petani tersebut harus bersabar merawat dan menjaga tanamannya. 

Bukan tidak mungkin sebelum waktu panen tiba tanaman-tanamannya ada yang mati baik karena kurang dirawat atau pun diserang oleh hama. Jika waktu panen tiba, tanaman-tanaman yang bertahan dan tumbuh siap menebar manfaatnya bagi sekitar dan manusia yang membutuhkan.

Sekilas kisah hidup petani nampaknya bisa menggambarkan apa itu arti penting mentor pada tiap insan. Mentoring sendiri merupakan salah satu metode OSKM 2018 dalam mewujudkan ketersampaian, keberterimaan, dan keterhubungan antar materi yang kepada para maba. Tanggung jawab tersebut membuat para mentor OSKM 2018 harus siap baik dari segi pengetahuan, kepekaan, bahkan hingga fisik. Jika dilihat secara historis, Rumah Arqam bin abi Arqam merupakan contoh bentuk mentoring yang dilakukan Rasulullah SAW dalam menunjang dakwah beliau di awal masa kenabian.

Metode mentoring pun telah diterapkan para ilmuwan dan ulama terdahulu dalam mencari ilmu pegetahuan dari lingkaran-lingkaran mentoring yang ada.  Keterbatasan teknologi dan informasi membuat tiap ilmuwan dan ulama harus berlabuh dari satu tempat ke tempat lain hanya untuk mendapatkan secuil informasi atau pun berbagi. Maka seharusnya bukanlah hal yang berat bagi para mentor untuk menjaga maba selama   keberlangsungan OSKM yang sudah pasti menguras tenaga, waktu, dan pikiran. 

Bicara tentang mimpi sudah pasti terdapat banyak harapan yang ingin dicurahkan pada OSKM 2018 terutama pada divisi mentor. Pendidikan sekolah mentor harapannya memang menjawab kebutuhan OSKM 2018. Lebih dari itu, nama mentor yag disandang panitia KAT 2018 untuk menyampaikan materi tentu saja bukan hanya sebatas naman namun juga doa. Doa tersebut ialah menjadikan para mentor KAT itu selayaknya menjadi seorang mentor yang ideal. Memang idealnya mentor seperti apa sih? Mungkin untuk lebih mudahnya kita lihat contoh petani di atas.

Namun, ternyata realita mungkin berkata lain,

"Abis 3 hari itu anak-anaknya juga mulai sibuk,",

"Susah Vin, cari waktu kumpul,"

"Gimana mau jagain, di grup aja gak ada yang waro,"

Dan berbagai alassan lainnya yang sering dicurahkan

Petani itu hanya perumpamaan saja, tidak ada standar baku bagi kita untuk membandingkan mentor dengan sesuatu yang lain. Jika memang para mentor OSKM sulit untuk menjadi petani yang mengawasi tiap-tiap tanaman yang tumbuh hingga panen, maka cukuplah para mentor setelah OSKM menjadi pelita. Pelita itu tidak lain ialah matahari yang cahayanya tentu saja membantu setiap tanaman untuk tumbuh, tentu saja tumbuh menuju tujuan masing-masing.  

Cahaya matahari tidak tertuju pada satu tanaman saja, namun juga kepada tanaman lain yang terjamah oleh pelitanya. Bagi para mentor cahaya tersebut ialah keteladanan yang dimiliki. Kebermanfaatan para mentor dan semangat berbagi yang dimiliki tertuama kepada para maba, seharusnya dapat tetap hidup hingga menjalani kehidupan di kampus. 

Tidak harus adik-adik dari keluarga mentornya, namun juga adik-adiknya baik dari satu fakultas atau satu daerah. Sehingga pada akhirnya para mentor KAT juga siap menjadi mentor-mentor di mana pun mereka berkarya baik di kampus atau di luar.

Mentor OSKM ITB 2018 diharapkan dapat menjawab fungsinya dalam keberlangsungan KAT kelak. Namun, terkadang terbesit di benak terkait proses pendidikan 2-3 bulan yang dialami para calon mentor di sekolah mentor. Terdapat  mimpi-mimpi besar yang ingin dibawa yang seharusnya terus digelorakan di tiap hari sekolah mentor. Sehingga pada akhirnya tiap insan mentor dapat membawa mimpi tersebut dalam kehidupan di kampus baik di lembaga, unit, hingga sekitar tempat tinggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun