Mohon tunggu...
Alvin Garin
Alvin Garin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pria Tua

8 November 2015   18:25 Diperbarui: 8 November 2015   18:25 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di suatu universitas bernama Institut Alam Caringin, ada seorang pemuda bernama Aldo. Ia adalah seorang mahasiswa yang baru melanjutkan pendidikan di universitas itu selama 3 bulan. Aldo dikenal sebagai orang yang sangat antusias dalam meneliti suatu hal, oleh karena itu tidak heran lagi jika Ia dikenal banyak orang di universitas tempat Ia kuliah.

 

Pada suatu hari, Aldo diberi tugas oleh salah satu dosen. Ia diberi tugas penelitian di suatu hutan yang bernama Hutan Tua. Karena Aldo sangat senang meneliti, Ia dengan senang hati menerima tugas tersebut.

 

Aldo mulai mencari info tentang Hutan Tua. Setelah mencari, Ia tidak sengaja menemukan sebuah cerita gaib tentang hutan tersebut di suatu situs internet. Di sana dijelaskan, barangsiapa yang masuk ke hutan itu, dan menemukan Pria Tua sedang duduk sendirian di hutan dan mengajak dia bicara akan semakin dekat dengan kematian.

 

Karena Aldo orang yang tidak percaya tentang hal gaib, Ia hanya menanggapinya dengan santai. KemudIan, Aldo mulai mempersIapkan hal-hal yang diperlukan seperti transportasi, peta, senter, dan alat-alat kemah lainnya.

 

Keesokan harinya, Aldo berangkat di hari yang sangat pagi. Dari rumahnya ke hutan itu bisa diperkirakan selama 2 jam perjalanan. Selama 2 jam perjalanan yang hanya Ia pikirkan hanyalah bagaiman keindahan hutan tersebut, dan bagaimana sejuknya udara Hutan Tua itu.

 

            Sesampainya di hutan, Ia menemukan palang bertuliskan “Hutan Tua” dan menemukan denah hutan yang sudah berdebu dan tidak bisa dilihat lagi. Tanpa pemikiran lebih lanjut lagi, Aldo segera menelusuri Hutan Tua. Ternyata, Ia tidak menyangka bahwa hutan tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi Aldo. Hutan itu hawanya panas, banyak pohon yang ditebang, dan banyak bau busuk selama ia menelusuri hutan.

 

            Setelah menjelajahi hutan lebih dalam, Ia tidak sengaja menemukan Pria Tua duduk sendirian di tunggul pohon. Aldo teringat bahwa ia pernah membaca tentang Pria Tua ini di internet. Tapi Ia tidak peduli. Pria Tua itu berpakaian layaknya pengemis dan seperti orang yang tersesat di hutan.

 

            Kemudian Aldo menghampiri Pria Tua itu dan mengajaknya mengobrol.

 

“Apakah bapak tersesat?” Tanya Aldo.

 

“Tidak, mengapa saya harus tersesat?” PrIa Tua itu bertanya dengan santai.

 

“Karena bapak berada di tengah hutan dan duduk di tunggul pohon seperti orang yang tersesat”, kata Aldo.

 

“Saya tahu dimana saya berada dan karena itu saya tidak akan tersesat”. PrIa Tua menjawab dan melihat ke arah Aldo.

 

“Jadi dimana anda sekarang?” Aldo bertanya dengan sinis. Ia sangat yakin bahwa Pria Tua itu sedang tersesat. Tidak mungkin ada seorang Pria Tua yang berada jauh di dalam hutan seperti yang ini.

 

“Di tengah hutan dan sedang duduk di tunggul pohon.” Pria Tua itu menjawab sambil tersenyum dan tumbuh wajah marah pada Aldo.

 

            Pada saat itu keadaan menjadi hening. Pemuda itu ingin membantu Pria Tua ini tetapi, Pria Tua itu malah bermain-main dengan dia. Ia semakin jengkel terhadap Pria Tua.

 

“Jadi, anda menganggap saya hilang?” Pria Tua itu bertanya kepada Aldo.

 

“Iya”, jawab Aldo.

 

“Sebenarnya, anda yang hilang.” Kata Pria Tua itu.

 

“Apa? Jika saya berdiri disini mengapa bapak bilang saya hilang”, tanya Aldo.

 

“Mungkin kamu kehilangan diri kamu”, kata Pria Tua itu.

 

Seketika Pria itu itu hilang seperti kabut asap. Aldo kaget dan segera lari keluar dari hutan. Setelah itu Ia pulang dan bertanya-tanya dalam hatinya siapakah Pria Tua itu sebenarnya, dan mengapa Ia duduk sendirIan di hutan seperti orang yang tersesat.

 

Tiga hari kemudian, Aldo datang ke kampus dan bercerita ke teman dekatnya yang bernama Zeritho. Ia menyarankan Zeritho bergabung untuk melakukan penelitan bersama.

 

“To, kamu harus bertemu dengan saya di rumah jam 7 malam”. Kata Aldo.

 

“Oke Do”. Jawab Zeritho.

 

            Sesuai dengan perjanjian, Zeritho datang ke rumah Aldo tepat pada pukul 7 malam. Tetapi ada suatu yang janggal, gerbang dan pintu terbuka lebar. Pada saat itu keadaan rumah sangat gelap dan Zeritho ragu untuk masuk. Tetapi, karena Zeritho penasaran Ia masuk ke rumah, dan keadaan di dalam rumah sangat berantakan, Ia pun masuk ke kamar Aldo. Ia masuk dan ekspresi wajahnya berubah seketika, Ia menemukan Aldo sudah mati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun