Kelompok Wanita Tani merupakan wadah bagi kaum wanita dalam mengelola serta mengekspresikan berbagai pemikiran dibidang pertanian serta sebagai sarana memperoleh ilmu pengetahuan dan wawasan bagi anggota kelompok. Kelompok Wanita Tani inilah yang diharapkan dapat mengambil bagian dalam kegiatan agribisnis yang dilakukan petani, terutama dalam bidang pasca panen, pengolahan hasil, dan pemasaran.
Selaras dengan definisi tersebut, mahasiswa KKN UNS kelompok 203 yang bertugas di Dusun Ceper, Desa Gemawang, Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah membuat program kerja utama yaitu inisiasi pembentukan Kelompok Wanita Tani (KWT). Masih minim dan awamnya pengetahuan masyarakat terkait KWT di Kecamatan Ngadirojo juga melandasi pembentukan KWT di Dusun Ceper. Mayoritas masyarakarat di Dusun Ceper bekerja sebagai petani juga menginginkan adanya kegiatan tambahan yang dapat meningkatkan pendapatan mereka.
Kegiatan pembentukan KWT diawali dengan melakukan studi banding pada hari Senin (10/7/2023). Kegiatan studi banding dilakukan ke KWT di Desa Pule, Kecamatan Selogiri dan Kebun Timun milik KWT di Desa Purwosari, Kecamatan Wonogiri yang bermitra dengan salah satu perusahaan. Kegiatan studi banding ini dimaksudkan untuk menarik minat ibu-ibu petani dan memberikan pemahaman keuntungan apa saja yang diperoleh dari pembentukan KWT ini.
Setelah dilakukan studi banding, dilakukan beberapa pertemuan untuk melakukan musyawarah apakah ibu-ibu tertarik untuk membuat KWT. Pertemuan juga membahas mengenai potensi yang dapat dikembangkan di wilayah sekitar. Banyaknya hasil jambu mete yang pecah dan rendahnya harga jual komoditas kacang tanah yang banyak dibudidayakan menjadi masalah utama. Selain itu, luasnya pekarangan yang dimiliki juga berpotensi untuk dikembangkan menjadi kegiatan yang bermanfaat untuk KWT.
Pembentukan KWT dilakukan di rumah ketua kelompok tani Dusun Ceper yaitu Bapak Sutimin pada hari Selasa (1/8/2023). Pada musyawarah kali ini ditetapkan KWT Dusun Ceper dengan nama KWT Mugi Lestari yang beranggotakan 23 orang yang terdiri dari 6 pengurus dan 17 anggota. Beberapa kegiatan yang disepakati yaitu budidaya tanaman timun yang bekerjasama dengan mitra, pemanfaatan pekarangan dengan budidaya cabai dan nanas serta pembuatan olahan ampyang mete dari mete yang pecah dan olahan sambel kacang sangrai.
Budidaya timun yang dilakukan merupakan timun benih yang bekerja sama dengan mitra yaitu PT Everfresh dimana benih diperoleh dari PT Evefresh kemudian petani  menanam bibit tersebut dan nantinya hasil timun akan dibeli oleh mitra.  Mahasiswa melakuan pendampingan dalam budidaya timun ini dari olah tanah hingga polinasi (penyerbukan). Kegiatan lainnya yaitu pembagian bibit cabai dan nanas yang dilakukan pada hari Selasa (8/8/2023). Bibit cabai yang ditanam untuk KWT berjumlah sekitar 500 batang yang ditanam sebagai demplot di depan rumah ketua kelompok tani sedangkan bibit nanas berjumlah 300 batang yang dibagikan ke semua anggota KWT sebagai pemanfaatan lahan pekarangan.
Pelatihan pembuatan ampyang mete dan sambal kacang sangrai dilakukan pada hari Rabu (23/8/2023) di depan posko KKN. Ampyang mete yang dibuat merupakan ampyang rendah gula dengan bahan baku mete yang pecah sebagai upaya meningkatkan nilai jual. Proses pembuatan sambal kacang berbeda dari biasanya karena kacang disangrai sehingga lebih tahan lama. Pelatihan pemasaran juga diberikan agar nantinya produk ini dapat dipasarkan. Harapan kami semua dengan pembentukan KWT Mugi Lestari di Dusun Ceper bisa meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta meningkatkan pendapatan bagi petani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H