Mohon tunggu...
Alvieta Sacharissa
Alvieta Sacharissa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

hobi saya adalah olahraga dan scroll tiktok

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hal-Hal yang Hilang saat Ramadhan ketika Sudah Beranjak Menjadi Mahasiswa

17 April 2024   20:40 Diperbarui: 17 April 2024   20:46 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadahan adalah bulan suci dalam kalender Islam yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Bulan Ramadhan dianggap sebagai salah satu bulan yang paling mulia dalam Islam karena di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Kata "Ramadhan" berasal dari bahasa Arab yang berarti "pembakaran" atau "panas" karena dalam bulan ini, waktu siang hari umat muslim menjalani puasa, menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas-aktivitas tertentu dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Saat Ramadhan Ketika sudah beranjak menjadi mahasiswa, beberapa perasaan kehilangan dapat muncul dalam pengalaman.

Bulan Ramadhan telah tiba, dan suasana kebersamaan yang biasanya kurasakan bersama keluarga tampak begitu berbeda di tahun ini. Aku memutuskan tinggal di kota lain karena kuliah, sehingga aku harus menjalani sahur dan berbuka puasa sendiri di kost. Biasanya saat sahur, aku selalu dibangunkan oleh ibu, suara ibu yang sedang memasak di dapur, dan suara orang yang keliling membangunkan orang yang menandakan waktu sahur. Tapi tahun ini, aku hanya terbangun oleh alarm tanpa ada aroma masakan dan kebersamaan yang biasanya terjadi dirumah. Aku merasa  kesepian dan sedikit sedih saat menyiapkan sahur sendiri. Meski aku memasak makanan kesukaanku tetapi rasanya tetap tidak lengkap tanpa keluarga. Waktu berbuka tiba, biasanya aku sudah duduk di meja makan yang banyak aneka makanan sambil menunggu adzan maghrib. Tapi tahun ini, sebelum berbuka puasa aku harus membeli dan memasak makanan sendiri. Meskipun mencoba mengingat-ingat rasa makanan berbuka dirumah tetapi rasanya tidak sama.

Menjalani sahur dan berbuka puasa sendiri di kost membuatku menyadari betapa berharganya momen bersama keluarga di bulan Ramadhan. Aku merasa bersyukur bisa merasakan momen kebersamaan ini setiap tahunnya bersama keluarga. Walaupun begitu, pengalaman ini juga mengajarkan aku tentang kemandirian dan rasa syukur. Meskipun aku merindukan momen bersama keluarga, tetapi aku juga bersyukur masih bisa menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun