Mohon tunggu...
Muhammad rizki
Muhammad rizki Mohon Tunggu... Penulis - Better late than never

Jangan pernah sekalipun menyakiti hati seorang penulis sebelum namamu terjebak dan abadi dalam tulisannya ~ Sinta Ajeng

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Akankah Kita Selalu Bersama

8 September 2020   13:06 Diperbarui: 8 September 2020   13:01 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selimut mentari masih menari;

Jiwa terdekap erat seakan menenggelamkanku dalam rayuan mimpi

Senyuman itu hadir kembali

Membangunkan igawan nan selalu menghangatkan diri.

Ya aku tahu;-

Kebahagian nan hadir selama ini

Hanyalah sebatas mimpi yang entah kapan akan berakhir

Menggenangi kedua kornea dalam lamunanku.

Semuanya hanyalah kabut semata; aku tahu.

Terlalu dangkal jemari ini melukiskan dirimu

Gurat senyuman itu

Sekonyong-konyong hadir ketika aku bahagia

Melepas semua kenangan pahit dalam dada

Aku tahu;

Aku mencintaimu dalam diam

Tanpa adanya batasan membentang luas di hamparan itu,

Andai saja engkau tahu puan,

Ketika tatapanmu berpijak

Aku sangat sulit untuk melupakan dirimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun