Selimut mentari masih menari;
Jiwa terdekap erat seakan menenggelamkanku dalam rayuan mimpi
Senyuman itu hadir kembali
Membangunkan igawan nan selalu menghangatkan diri.
Ya aku tahu;-
Kebahagian nan hadir selama ini
Hanyalah sebatas mimpi yang entah kapan akan berakhir
Menggenangi kedua kornea dalam lamunanku.
Semuanya hanyalah kabut semata; aku tahu.
Terlalu dangkal jemari ini melukiskan dirimu
Gurat senyuman itu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!