Sayup meraup redup
Ketika alih pandangan menerka tawa dan canda di pesisir itu
Alur cerita meliuk; berantah
Menyusuri setiap noktah nan Engkau tuturkan.
Aku tersenyum memandang asyiknya bincangan nan keluar dari bibir manismu
Selaksa tiada ujung yang mampu menampung suguhan novel darimu; dik
Sesaat raga ini membisik
Bubuhkan segelintir rindu nan menggemu padamu.
Kali sempat jiwa ini berandai
Nafsirkan sebuah kenangan yang telah kita jalin bersama
Massa itu, di sepertiga malam
simponianmu itu menyelinap dalam hati.
Entah mengapa..
Melupakanmu membuat retakan dalam hati.
Bara membekas;
alih alih pandangan menerkamu dalam perbincangan.
Bandung, 26 Agustus 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H