Mohon tunggu...
Muhammad rizki
Muhammad rizki Mohon Tunggu... Penulis - Better late than never

Jangan pernah sekalipun menyakiti hati seorang penulis sebelum namamu terjebak dan abadi dalam tulisannya ~ Sinta Ajeng

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu dan Kecemburuan(ku)

26 Agustus 2020   23:59 Diperbarui: 26 Agustus 2020   23:51 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayup meraup redup

Ketika alih pandangan menerka tawa dan canda di pesisir itu

Alur cerita meliuk; berantah

Menyusuri setiap noktah nan Engkau tuturkan.

Aku tersenyum memandang asyiknya bincangan nan keluar dari bibir manismu

Selaksa tiada ujung yang mampu menampung suguhan novel darimu; dik

Sesaat raga ini membisik

Bubuhkan segelintir rindu nan menggemu padamu.

Kali sempat jiwa ini berandai

Nafsirkan sebuah kenangan yang telah kita jalin bersama

Massa itu, di sepertiga malam

simponianmu itu menyelinap dalam hati.

Entah mengapa..

Melupakanmu membuat retakan dalam hati.

Bara membekas;

alih alih pandangan menerkamu dalam perbincangan.

Bandung, 26 Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun