Mohon tunggu...
Alvi Anugerah
Alvi Anugerah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis jika sedang menggebu-gebu

Humaniora Universal.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Anak Ini Seharusnya Jadi Punggawa IT di Kompasiana

30 September 2015   14:49 Diperbarui: 28 Mei 2016   06:25 3288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Andre menceritakan pengalamannya  bersentuhan dengan dunia pemrograman. Ia bercerita bahwa ia kerap bermain ke perusahaan IT yang saya lupa namanya. Di sana iya bertemu dengan orang yang kemudian menjadi mentornya di bidang pemrogamman. Infomasi tentang acara Hackathon pun ia dapat dari jejaring IT-nya itu. Sampai akhirnya, ia menceritakan pada saya sebuah hal yang…cukup mengejutkan.

Dalam perhelatan itu, ia bertemu dengan CTO (Chief Technology Officer) salah sebuah perusahaan E-Commerce yang baru saja launching di Indonesia. Singkat cerita Andre kepada saya, CTO yang belakangan saya ketahui adalah jebolan Google Indonesia itu menawarkan Andre bekerja di perusahaan E-Commerce tersebut sebagai Web Developer. Interview  kerja akan dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2015 nanti.

Saya terperangah mendengarnya. Sedikit ngiler, tak lupa juga terkagum. Andre yang di usianya baru  11 tahun namun telah menduduki bangku SMP kelas 11 di lembaga Homeschooling  itu sudah dipinang orang untuk bekerja.  Andre langsung mengkhayal jika ia diterima bekerja di sana lalu digaji, Andre membayangkan bahwa dirinya digaji setara UMR Kota Jakarta, yakni sekitar 2,7 Juta, ia akan membeli handphone baru karena handphone lamanya rusak. Saya yang sedikit berpengalaman darinya dalam dunia kerja memberitahu jika gaji seorang Web Developer pastilah jauh menjulang tinggi di atas UMR, ndre!

Mendengar sikap yang dilakukan perusahan E-Commerce itu kepada Andre, saya cepat berpikir. Seharusnya Kompasiana.com lekas bertindak. Andre sangat mungkin untuk dijadikan aset Kompasiana di masa depan dengan menjadi punggawa IT-nya. Sebagai sebuah situs yang kerap mengundang kerumunan, masa depan Kompasiana masih panjang dan terbentang. Kompasiana tidak hanya dituntunt mengelola konten-konten juga event berkualitas, melainkan sebuah sistem online/sitem Teknologi Informasi yang mumpuni. Hal ini pernah diungkapkan Kang Pepih Nugraha saat rapat konten rutin tiap senin.

Tak ada salahnya bukan, mengundang Andre ke kantor, lalu memberikan kepadanya tawaran Magang sebagai Web Developer di Kompasiana? Sedikit meringankan pekerjaan kakak Fahmi CS yang berjibaku mengawal sistem pemrogaman di Kompasiana. Hitung-hitung melihat suguhan baru di kantor: melihat anak kecil menjadi karyawan Magang di Kompasiana, hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dengan nada bercanda, Andre berujar pada saya: “Gue sama Ahmed (Anak Amerika pembuat jam tangan yang dituduh merakit sebuah bom) itu gak ada bedanya, cuman bedanya gua gak ngerakit bom aja.” Saya merespon omongannya dengan tertawa lepas. Namun, di akhir bincang-bincang kami, saya mengeluarkan satu jurus kalimat yang saya rasa cukup terdengar bijak: “Ndre, yang buat lu jatoh, yang buat lu kalah, itu bukan lawan lu, bukan programmer yang lebih jago daripada lu, tapi kesombongan lu. Sombong boleh sekali-kali, tapi jangan sering-sering ya, oke?”

Andre hanya tertawa kecil dan kembali konsentrasi pada layar laptop kecilnya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun