Tulisan saya tentang Jurnalis KompasTV yang rela dipecat demi Ahok itu akhirnya sampai juga terbaca oleh yang bersangkutan, Aiman Witjaksono. Lewat fitur direct message (DM) di akun twiternya, Aiman mencoba dengan singkat nan padat mengklarifikasi pada saya apa yang sebenarnya terjadi. Berikut gambar percakapan saya dengan Aiman:
Aiman berkata bahwa ia bercanda dengan mengatakan “saya rela dipecat” kepada pak Ahok yang pada saat itu sedang panas-panasnya ketika commercial break berlangsung. Lebih lengkapnya, Aiman Berkata: “Jika Pak Ahok rela dipecat dari kursi gubernur demi membongkar dana siluman, saya juga rela dipecat demi mengungkap kebenaran pak.” Candaan itu ia lontarkan demi menjaga mood Pak Ahok yang rasa marahnya masih belum juga reda.
Saya meresponnya dengan berkata: “Mas mau buat tulisan klarifikasi menjawab tulisan saya di Kompasiana?” Lantas ia menjawabnya, “oke, nanti saya coba ya, sip.”
Keesokan harinya (20/3), saya mencoba membuka kembali artikel yang saya buat itu lewat ponsel. Saya melihat kolom komentar artikel yang bertambah satu: menunjukkan bahwa ada kompasianer yang baru saja berkomentar. Setelah saya buka, ternyata satu komentar dari kompasianer bernama Aiman Witjaksono! Begini bunyi komentarnya:
[caption id="attachment_373943" align="aligncenter" width="630" caption="dok. pribadi"]
Intinya sama. Aiman Witjaksono meluruskan bahwa ia rela dipecat bukan demi Ahok, melainkan demi kebenaran atas resiko yang dia ambil terkait durasi tayang live talkshow tersebut jika over.
Saya yang telah memiliki kontak whatsapp Aiman lantas menghubungi beliau untuk mengklarifikasi komentar yang beliau tulis pada artikel saya. Aiman membenarkan lantas menambahkan agar mengubah judul tulisan saya menjadi: rela dipecat demi kebenaran, bukan rela dipecat demi Ahok.
Saya menawari opsi lain, yakni dengan membuat tulisan klarifikasi ini. Mas Aiman dengan cepat setuju mengiyakan tawaran saya.
Begitulah ceritanya. Sampai tulisan ini selesai dibuat, saya hanya tersenyum-senyum saja sembari berpikir: Di balik riuhnya tayangan ekslusif Ahok dan Aiman itu (Klik di SINI untuk menonton), ternyata menyimpan kisah “Aiman yang rela dipecat demi kebenaran” yang juga tak kalah riuh.
Dengan segala hormat mas Aiman, lewat tulisan ini, saya klarifikasi tulisan saya sebelumnya. *Cheers*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H