Dari surat ke delapan belas:
Para pemuda fulan itu berlindung di Goa atas izin khaliknya. Ditinggalnyalah gerombolan kafir itu. Diteguhkannyalah hati para pemuda fulan itu dari zalim dan sombong sang Dikyanus. Lantas pada tanda ke-lima belas sang khalik berkata: Maka siapakah yang lebih zalim dari orang-orang yang mengada-adakan kebohongan kepada Tuhannya?
309 tahun hampir saja berlalu ketika deru angin, gemericik air, aum binatang-binatang sampai suara makian orang tak sanggup bangunkan para fulan. Mungkin karena para pemuda itu pernah meminta: Ya Tuhan Kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami.
Tak usah diurus ada berapa jumlah kepalanya serta seekor apa yang membuntutinya. Namun yang jelas, wahai Ahmad, sampaikanlah pada umat: pemuda-pemuda fulan itu adalah gerombolan orang beriman.
Maha Benar Khalik dengan segala tindak tuturnya.
Alvidhiansyah,
Semarang, 7 Oktober 2014