Pagi Ayah.Â
lelahmu tak terbayar tunai, waktu mu terjaga lebih cepat.Â
Secangkir kopi pahit sudah hadir di cangkir kesayangan mu pagi itu.Â
Doa mu terucapkan pagi ini, untuk keluarga mu sejahteralah selalu.Â
Aamiin...Â
Langkah mu tak berujung, jalan mu berterjal berbatu-batu.Â
Payah tak terukur waktu, raut wajah terlihat jelas walaupun kau tutupi dengan senyuman di depan kawan serta sanak keluarga.Â
Hasil keringat payah perjuangan dirasakan keluarga, tanpa mereka harus tau bagaimana caranya engka mendapatkan.Â
Namun bersih di jalan Tuhan.Â
Senyuman putra - putri serta cerita baik merupakan obat hati, jalan berpayah-payah terbayar usai.Â
Namun tidak seperti di bayangankan, ayah tetap selalu menjaga cerita keluarga tetap terbaik
Ayah mengerti tidak semua nasihatnya berujung perilaku bisa jadi hanya di dengar
Hingga mereka sadar, hari itu di harapkan datang kembali pada mereka.Â
Hingga apa yang mereka dengar baru di rasakan.Â
Ayah secangkir kopi masih hangat minumlah sebelum dingin.Â
Karena Engkaulah kehangatan itu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H