Sebelum kami masuk ke Baluran, kami putuskan untuk istirahat terlebih dahulu di Masjid Ibrahimy Congap, sembari bersih-bersih diri dan juga sarapan. Seperti halnya di trip sebelumnya kami pun sudah mempersiapkan makanan atau sarapa sebeluym berangkat.
Kamipun tiba di Taman Nasional Baluran, hanya dengan 15.000 per orang kami bisa menikmati indahnya salah satu taman savana terbesar di Indonesia. Tempat ini menawarkan begitu banyak keindahan juga pengalaman yang tidak akan terlupakan oleh pengunjungnya. Terdapat banyqak flora dan fauna yang bisa kita temui disana, langsung di alamnya.
Kali ini merupakan kali kedua saya mengunjungi aman Nasional Baluran setelah sebelumnya pada akhir tahun 2021 saya berkunjung bersama teman-teman KKM. Punbegitu saya tetep tertarik uuntuk menjelajahi tempat ini, karena seperti kabar yang saya ketahui, bahwa pada bulan juni-agustus merupakan waktu rusa untuk kawin. Dimana fenomena ini tidak bisa ditemukan kecuali di bulan-bulan itu.
Benar sekali, sebelum kami sampai ke Pantai Bama, kami melihat kawanan rusa berkumpul. Terlihat pejantan rusa (yang memiliki tansuk besar dan panjang) sedangh menghiasi tanduknya dengan ilalang untuk menarik sang betina. Dengan gagahnya sang pejantan berjalan mengitari sang betina incarannya. Dengan memamerkan hiasan di tanduknya.
Taman  yang begitu indah secara visual untuk dinikmati oleh indera, dan lebih indah lagi ketika hal itu bisa kita abadikan. Lebih kurang 3 kali kami melakukan take poto dibeberapa tempat di Taman Nasional Baluran. Waktu memang tidak bisa kita putar kembali, akan tetapi sebingkai poto bisa membawa kita kembali merasakannya.
Tak terasa hari sudah mulai siang, kamipun meneruskan perjalanan ke Bali. Sekitar jam satu kami tiba di pelabuhan, untuk kali pertama kami menyebrangi Bali dengan menggunakan kapal very. Provinsi Bali merupakan wilayah yang termasuk zona WITA (waktu Indonesia tengah) yang memiliki waktu satu jam lebih cepat dari wilayah Jawa Timur. Â Sehingga perjalanan yang seharusnya memerlukan waktu satu jam, menjadi 2 jam.
Sesampainya di Bali, kami pun disambut dengan suasana baru, tempat yang terkenal denga sebutan Pulau Dewata didapat dari kentalnya budaya Agama Hindu, dari banyaknya pura, upacara adat, sesajei yang banyak di temukan di berbagai tempat yang dipersembahkan untuk dewata penjaga pulau ini.
