Baru ekitar jam 03 lebih sedikit kami pun sampai ke restarea di Ijen. Dan seperti biasa waktu keberangkatan kami molor dari waktu yang telah kita sepakati. Sembari menunggu instruksi kamipun ngopi dulu di salah sartu warung terdekat, untuk menghangatkan diri, suhu disana memang dingin sehingga ada beberapa titik di depa warung-warung terdapat api unggun.
Setelah beberapa saat kami menghangatkan diri, kami putuskan untuk memulai menaiki gunung untuk menuju kawah Ijen. Tidak seperti yang saya bayangkan, jalan untuk menuju kawah ijen cukup lebar dan terjal, sehingga memudahkan kami untuk sampai ke kawah. Pun begitu karena banyak dari kami yang belum pernah dan jarang untuk menaiki gunung, banyak kami yang terengah-engah di perjalanan.
Bau belerang yang mulai tercium, menandakan bahwa kita sudah semakin dekat dengan kawah, kami pun mengerahkan seluruh kekuatan serta kemauan dan tekad yang kami punyai, dengan motivasi untuk melihat keindahan kawah ijen, sampailah kita ke tujuan.
Kawah dengan air yang berwarna biru serta keluar darinya asap terlihat jelas dari atas sini. Kamipun bergegas untuk mengabadikan momen pertama kami. Setelah itu perjalanan kami lanjutkan agar supaya bisa lebih dekat dengan kawah Ijen. Setelah kami banyak mengabadikan momen di atas kawah Ijen. Kami pun memutuskan untuk kembali.
Yang sebenarnya terlalu banyak momen pahit dan manis dan pengalaman yang tidak bisa saya tuliskan disini, yang pasti banyak pelajaran yang dapat kita ambil ketika menaiki gunung, apalagi ketika di ujung kita bisa melihat kawah Ijen yang begitu indah :).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H