Adapun jumlah dua belas imam yaitu:
Ali bin Abi Thalib, Hasan bin Ali, Husain bin Ali, Ali bin Husain, Muhammad bin Ali, Jafar bin Muhammad, Musa bin Ja'far, Ali bin Musa, Muhammad bin Ali, Ali bin Muhammad, Hasan bin Ali, Muhammad bin Hasan
2. Syi'ah Ghulat
Dipenghujung pemerintahan Khalifah Utsman (644-656 M), gerakan-gerakan syi'ah mulai tampil dipermukaan dan menjadi suatu gerakan yang kuat. Dalam situasi yang tidak menentu, ditambah lagi tersebarnya fitnah ke khalifah Utsman, tiba-tiba muncul sosok pria masuk Islam bernama Abdullah ibn Saba'. Dengan mencermati kondisi seperti itu, Abdullah ibn Saba' memicu untuk melahirkan gagasan yang bisa dijadikan dasar dalam rangka menarik perhatian masyarakat Islam saat itu.
Abdullah ibn Saba' menindaklanjuti gagasan-gagasannya dengan berlindung dibalik kebesaran Islam, kemudian mengambil dua langkah penting dangan dua sasaran pokok:
a. Mengorganisirkaum oposisi dengan slogan mencintai serta mendukung ahl al-bait dengan tujuan terciptanya simpati dari kaum muslimin
b. Mengadakan asimilasi pendapat dari filsafat dalam aloran fikiran Syi'ah, membuat riwayat-riwayat, hadits-hadits serta menaburkan benih-benih pikiran sesat kemudian dianggap sebagai pandangan Syi'ah.Â
3. Syi'ah Zaidiyah
Syi'ah tidak mengalami perpecahan selama masa tiga imam, yaitu Ali ibn Abi Tholib, Hasan dan Husain. Akan tetapi setelah terjadinya peristiwa Karbala dengan menewaskan Husain tanggal 10 Muharrom 68 H/ 687 M maka mulailah timbul perpecahan. Kelompok pertama berpendirian bahwa imam  keempatlah putra Husain yaitu Ali Zainalibn al-Sajjaah. Kendati pun ia belum dewasa, karena keadaan darurot sebab Ali tidak meninggalkan keturunan dari garis Nabi SAW melalui Fatimah az-Zahra.
Sementara kelompok kedua percaya bahwa imam keempat adalah putra Ali bin Abi Tholib yang telah dewasa yakni Muhammad ibn Hanifah putra Ali bin Abi Tholob yang dilahirkan dari seorang perempuan dari Bani Hanifah. Jadi secara heriditas ia tidak mempunyai hubungan darah dengan Nabi SAW. Golongan ini disebut Kaisaniyah.(Hasbi,2015:hal 36-40)
Â