Mohon tunggu...
Alvi JakXone
Alvi JakXone Mohon Tunggu... Administrasi - Aktivis Media

Aktivis di Jakarta Media Network (JakXone) Email : alvijakxone@gmail.com FB : JakXone Alvi Twitter : @JakXone

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Optimis Saja, Gubernur Anies Lebih Hebat dari Gubernur Ahok

21 April 2017   04:13 Diperbarui: 21 April 2017   13:00 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anies – Sandi sudah memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017. Pendukungnya, sudah ada yang memasang spanduk bergambar Anies dan Sandi mengenakan seragam gubernur dan wakil gubernur DKI. Sayangnya, mereka berdua masih harus menunggu enam bulan lagi baru bisa menjalankan tugas.

Sementara Ahok – Djarot yang baru saja mereka kalahkan di ajang pilkada masih memiliki otoritas penuh menjalankan tugas eksekutif di DKI Jakarta hingga enam bulan mendatang.

Dengan sisa waktu setengah tahun, Ahok – Djarot masih memiliki kesempatan mewujudkan pembangunan yang sudah mereka rencanakan untuk masyarakat Jakarta. Atau, setidaknya mereka bisa mewarisi sejumlah proyek pembangunan dan Anies – Sandi sebagai gubernur dan wakil gubernur baru nantinya akan mendapat kesempatan untuk meresmikan.

Sulit dipungkiri, pembangunan di masa kepemimpinan Ahok yang meneruskan kepemimpinan Jokowi  sangat progresif. Coba tengok keberadaan sungai-sungai di Jakarta. Dari yang dulunya bak tempat penampungan sampah, kini bersih dan jauh dari kesan jorok. 

Proyek LRT yang dulu Cuma sebatas wacana, kini tinggal menghitung hari untuk dimanfaatkan warga Jakarta. Ada juga proyek fisik seperti pembangunan simpang susun jembatan semanggi yang akan mengurai kemacetan DKI Jakarta bersama proyek LRT dan MRT.  Dan, masih banyak lagi proyek-proyek fisik lain hasil karya Ahok baik saat masih mendampingi Jokowi maupun saat menjabat Gubernur DKI.

Masyarakat Jakarta juga sudah merasakan manfaat dari kehadiran program Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Seperti kata Ahok, tak ada lagi ibu-ibu yang pergi ke pegadaian saat tiba masa anak-anaknya melanjutkan pendidikan di setiap tahun ajaran baru. Semua tercover dalam KJP.

Banyak warga Jakarta saat ini yang tak lagi pening memikirkan biaya perawatan di rumah sakit, karena semua tercover dalam layanan KJS. Belum lagi kehadiran ruang public terpadu ramah anak (RPTRA)  yang dibangun di masa pemerintahan Ahok dalam jumlah banyak. Hal itu memungkinkan generasi muda di DKI Jakarta tumbuh dengan mental yang sehat.

Intinya,baik dalam hal program pembangunan fisik maupun mental, Ahok sudah memuaskan  mayoritas warga Jakarta. Fakta hasil survey yang menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat Jakarta di atas 70 persen membuktikan hal tersebut. Hanya memang, kepuasan warga Jakarta tidak linier dengan tingkat elektabilitas karena guncangan politik “yang hebat” pada Ahok. Pasangan Anies – Sandi mendapat limpahan elektabilitas akibat guncangan politik yang mendera Ahok.

 Rasanya penasaran, apa yang akan dilakukan Anies – Sandi saat menjadi gubernur dan wakil gubernur nanti? Sebab Ahok – Djarot sudah menaikkan standar kepemimpinan seorang gubernur dan wakil gubernur di DKI lewat kinerja mereka selama ini.

Selama masa kampanye, yang dominan dari program Anies – Sandi hanyalah program DP rumah 0 persen, menolak reklamasi dan KJP Plus. Selain itu, adalah membuka lapangan kerja dan membangun kewirausahaan.

Slogan yang diusung Anies belakangan ini, adalah membangun persatuan di Jakarta. Agak klise kedengarannya karena orang Jakarta umumnya sangat rasional, bahkan cenderung pragmatis.  Bagi mayoritas masyarakat Jakarta, hal yang sudah selesai, ya sudah, move on. Hidup harus berlanjut.

Ada pesimisme, sulit mengharapkan Anies – Sandi melakukan pembangunan fenomenal yang bisa merubah peradaban dan habit masyarakat Jakarta. Bukan karena Anies – Sandi tidak mampu, tapi Ahok –Djarot sudah terlalu banyak melakukan perubahan mendasar di Jakarta,  termasuk memenuhi kebutuhan pelayanan public yang maksimal.

Untungnya, masih tersisa waktu enam bulan lagi bagi Anies – Sandi untuk mencari formula paling jitu sehingga kelas kepemimpinan mereka tidak terkesan jomplang dibanding Ahok – Djarot. Mendapat kepercayaan mayoritas dari warga Jakarta, tentunya akan menjadi pemicu bagi Anies – Sandi untuk mencetak prestasi fenomenal melebihi Ahok-Djarot.

Tantangan mereka sekarang adalah merealisasikan janji  kampanye. Itulah ujian pertama yang harus dibuktikan demi menjaga trust.

Jangan salah, saat ini, banyak anak muda pendukung Anies-Sandi optimis akan segera memiliki rumah sendiri di Jakarta dengan DP 0 persen. Mereka yakin, walau hanya bergaji di bawah Rp5 juta, namun peluang memiliki rumah sendiri di Jakarta sudah di depan mata.

Kita berharap semoga style Anies yang enak dipandang, tidak menjadikan dirinya sebagai pemimpin yang lemah. Tidak juga membuatnya menjadi pemimpin yang  “gak enakan” dengan kekuatan politik maupun kekuatan kelompok pendukung setia di perhelatan Pilkada DKI 2017.

Style Anies adalah antitesis dari seorang Ahok. Anies dikesankan sebagai figur yang tutur sapanya teratur dan santun. Sedangkan kemampuan komunikasi Ahok, sebagaimana penilaian Wapres Jusuf Kalla, cenderung buruk. Bahkan, seringkali menjadi blunder politik bagi dirinya sendiri.

Hanya memang, sikap tegas juga yang menjadikan Ahok berhasil memimpin Jakarta. Dia memang, hitam putih. Tegas melawan mereka yang gemar merampok anggaran APBD, suka korupsi dan mengabaikan kepentingan rakyat. Ahok bukan tipe pejabat yang bisa diajak kompromi dan berani memberhentikan pejabat Pemprov DKI yang dinilai tidak perform.  Itulah yang belum kita saksikan pada sosok Anies selama ini.

Di tengah rasa penasaran, baiknya kita optimis saja, Anies dan Sandi yang tingkat pendidikan dan pengalaman sudah tinggi itu akan membawa Jakarta naik kelas lagi ke jenjang lebih tinggi. Kita optimis saja, Anies – Sandi akan menciptakan standar kepemimpinan lebih tinggi lagi dibanding Ahok yang selama ini dikenal cerdas  mengadministrasikan keadilan social bagi masyarakat Jakarta. Kita optimis saja, sambil menanti bukti, Gubernur Anies memang lebih hebat dari Gubernur Ahok. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun