Mohon tunggu...
Alvia Zahra Shabrina Ivada
Alvia Zahra Shabrina Ivada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Islam 45 Bekasi

Mahasiswi Universitas Islam 45 Bekasi yang penuh semangat belajar dan menjelajahi hal baru. Menyukai menonton film, berolahraga, dan kegiatan luar ruangan seperti snorkeling dan mendaki gunung meskipun belum pernah. Memiliki ketertarikan pada isu-isu pendidikan, kemanusiaan, dan eksplorasi alam semesta. Aktif berbagi pengalaman dan pemikiran melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kepemimpinan dalam Islam di Lingkungan Multikultural

9 Januari 2025   01:09 Diperbarui: 9 Januari 2025   01:09 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Keberagaman Agama di Dunia. Sumber gambar: Dibuat menggunakan AI melalui ChatGPT.  

    Rasulullah Muhammad SAW merupakan teladan utama dalam kepemimpinan yang adil dan inklusif, yang mampu memimpin umat dalam keragaman budaya, agama, dan suku. Beberapa kisah Rasulullah menunjukkan bagaimana beliau memimpin dengan mengutamakan nilai keadilan dan persatuan, meskipun dalam kondisi masyarakat yang sangat beragam.

    Salah satu contoh yang paling mencolok adalah Perjanjian Hudaibiyah. Meskipun dalam kondisi tertekan, Rasulullah tetap mengedepankan prinsip-prinsip perdamaian dan keadilan. Dalam perjanjian tersebut, beliau menunjukkan sikap tawar-menawar yang bijaksana meskipun dihadapkan dengan pihak yang berbeda keyakinan dan latar belakang. Perjanjian ini akhirnya membawa kedamaian dan membuka jalan bagi dakwah Islam yang lebih luas.

    Contoh lainnya adalah Piagam Madinah, yang ditulis oleh Rasulullah untuk mengatur kehidupan masyarakat Madinah yang terdiri dari berbagai suku dan agama. Dalam piagam ini, beliau menegaskan prinsip persamaan hak dan kewajiban, serta kebebasan beragama bagi semua elemen masyarakat. Ini menunjukkan bahwa dalam Islam, perbedaan bukanlah hambatan untuk hidup berdampingan dengan damai, melainkan sebuah kesempatan untuk menciptakan keadilan bagi semua pihak.

    Melalui kisah-kisah tersebut, kita bisa melihat bagaimana Rasulullah menunjukkan kepemimpinan yang inklusif, mengedepankan nilai keadilan dan persatuan di tengah keberagaman. Kepemimpinan seperti ini sangat relevan untuk diterapkan dalam konteks lingkungan madrasah atau masyarakat multikultural masa kini.

Perbedaan di antara umat manusia adalah rahmat dari Allah. Oleh karena itu, hargailah perbedaan tersebut. – (HR. Muslim)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun