Cerita ini merupakan karya fiksi yang sama sekali tidak berhubungan dengan penggambaran maupun suatu peristiwa nama tokoh di dalam karya fiksi tersebut dan tidak ada kesamaan dengan kisah sejarah yang sesungguhnya. Karya ini original berdasarkan imajinasi penulis.
Dahulu kala terbentuklah sebuah kerajaan yang mendominasi di dataran benua yang bernama Kaili. Kaili adalah sebuah daratan yang luas namun tidak besar, ia membentang hamparan kekayaan untuk kemakmuran rakyatnya jumblah penduduknya mencapai 1.100.00, jiwa namun salah satu rajanya memimpin dengan kurang baik sehingga, para dewa turun gunung dari istananya. Raja ini adalah salah satu di antara raja-raja yang memimpin di benua itu kerajaanya berada di bagian Barat Daya Kaili, dia menjadi sangat haus kekuasaan setelah menjajah kerajaan-kerajaan kecil di sekelilingnya. Hingga suatu waktu, dia pun dapat melengserkan kerajaan besar di salah satu wilayah Barat dan aksinya ini terdengar hingga Kerajaan wilayah paling timur dari Kaili. Sehingga, sisa kerajaan besar yang ada di Kaili tinggal 3 kerajaan saja yaitu, kerajaan wilayah selatan, Kerajaan wilayah Utara, dan Kerajaan Timur.Â
Para Dewa kemudian melakukan pertemuan satu dengan yang lain dan salah satunya yang di tunjuk untuk memberantas kekejaman itu adalah Dewa Perang. Raja itu di rumorkan begitu kuat dengan seni bela diri dan di sebut petarung terbaik pada zamanya. Dewa-Dewa yang di utus untuk turun gunung menemui Raja-raja di kerajaan yang masih berdiri dan melakukan pertemuan tepat di gunung terbesar di wilayah itu yang dari hasil pertemuan tersebut gunung itu di namai Gunung Kaili dan tepat di bawah gunung tersebut adalah kerajaan wilayah timur. Sehingga, kedepanya jika para Dewa akan berkumpul dengan Para raja memustukan untuk di kerajaan Timur tersebut, dan ini hasil keputusan pimpinan Dewa serta dari seleksi alam. Yang mana kemudian terjadilah sebuah prediksi akan adanya peperangan besar sehingga, para dewa memberikan keputusan untuk seluruh rakyat yang tersisa dari beberapa kerajaan untuk diungsikan ke dalam gunung Kaili. Singkat cerita, peperangan tak dapat di hindari para Raja juga ikut andil bersama kesatrianya masing-masing. Aura magis keluar dari peperangan besar tersebut, dan tak banyak pula yang selamat. Dewa pun tak bisa menghentikan sebuah takdir. Peperangan itu di menangkan oleh dewa perang, dan raja itu pun mati atau musnah di telan bumi, dan jasadnya di kebumikan di kaki gunung Kaili dengan di berikan tanda bahwa pernah terjadi hari itu. Raja itu yang memiliki kekuatan over power sehingga menitis pada seorang bayi perempuan dari pasangan muda di Kaili Ia meminta kesempatan sekali lagi untuk memperbaiki dirinya di kehidupan mendatang.Â
Pada abad ke-2 Kaili di pimpin langsung oleh penerusnya yaitu, Xiu Tianzhi yang memiliki sebuah gelar ganda. Namun dia terjerat cinta segitiga dengan adik seperguruanya sendiri. Pada pertengahan tahun di abad ke-2, terjadi pemberontakan. Pada akhir tahun abad ke-2, Raja wilayah timur tiba-tiba jatuh sakit dan kondisinya semakin menurun. Raja sakit karena ulah Ratu yang menginginkan segera putra mahkota naik tahta. Putra mahkota mengetahui semua rahasia dari Xiu Tianzhi dan Kaili. Pada pertengahan tahun abad ke-3 atas kerjasama mereka, Tianzhi berhasil di lengserkan dan itu juga yang menyebabkan kerusakan besar di Kaili Mansion. Pada akhir abad ke-3, saat Orang-orang yang tidak sepaham dengan Tianzhi dan kerajaan selatan melakukan penyerangan dan peperangan pun besar terjadi lagi. Hari semakin malam, orang-orang di sekitar Tianzhi gugur satu persatu dan sang pelintas waktu memberikan ide bahwa dia akan membuka portal lintasan waktunya. Dewa perang terharu dengan perjuangan Xiu-Tianzhi.
Pada sore hari di pinggiran gang perumahan kecil di perkotaan sang pelintasan waktu sampai di jaman modern. Ia di temukan oleh seorang laki-laki muda yang melihatnya menangis sesenggukkan. Wanita itu bergumam padanya, "bagaimana dengan Dewi Kebijaksanaan? kenapa aku sendirian?" ungkapnya tepat di hadapan pria tersebut.
Banyak sekali mistery di dalamnya hingga adanya sang pelintas waktu yang menambah plot twist dalam cerita tersebut. Cerita selengkapnya ada di link deskripsi di atas. Jangan lupa like, komen, dan share. Terimakasih...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H