Telah ku coba terus bertahan
Tentang cinta yang ku rasa
Terimalah permintaan di malam terakhir ku
Gengam cintaku kasih, padaMU
Dekat penuh kerinduan
Dari tiap tiap kelembutan drama kehidupan
Di ujung nikmat yang ku rasa, cintaMU
Setiap cinta
Ku curahkan pada kasih
Dengan lembut engkau menjawab
Sabar...
Esok kan datang waktu bahagiamu
Lalu aku pun bertanya kembali
Bagaimana dengan cinta yang selama ini aku cari cari...?
Apakah ini benar adanya
Jalan cintaku
Hati yang bergetar,
Rasa itu membuat ku bertanya,
Berada di mana aku ...?
Cinta ku,
Apa karena dunia,
Syurga, atau Neraka...?
Aku mendengar...
Aku tak ingin di perbudak
Ku nikmati waktu demi waktu
Untuk cintaMU
Karena itu yang ku butuhkan dari kasih
Bukan agama yang menetukan, melainkan cinta
Tanpa memilih siapa...?
Cinta
Luasnya melebihi samudra
Tanpa paksaan, tanpa permintaan balasan melainkan ketulusan
Namun, hanya karena sedikit goresan saja,
Lalu banyak yang berkata,
CINTA ITU TAK ADIL
Dia diambil olehNYA
Jika memang tak adil,
Bagaimana dengan mereka ?
Mereka yang melahirkan, menyusui, merawat, membiayai kehidupan anaknya.
Bagaimana, bayi kecil itu hingga bisa melihat hingar bingar dunia dengan kedua boka mata kecilnya
Bukankah itu semua karena Cinta
Lalu terasa tak adilÂ
Saat sudah kehilangan
Karena kecewa tidak menikmati waktu bersama selagi bisa?
Itu karena ulah sendiri
Yang menyia nyiakan waktu luang
Itu karena harapan yang berlebihan
Karena cinta itu ada,
Sedang kita hanya illusiÂ
Banyuwangi, 24/02/22
Alvi_Hya sang Haru
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI