Mohon tunggu...
alvaridz abhirama
alvaridz abhirama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

running

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila: Memahami, Menghormati, dan Menolak Perundungan

23 Desember 2023   14:50 Diperbarui: 23 Desember 2023   14:54 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN

Indonesia, merupakan negara yang yang penuh dengan keberagaman budaya, agama, serta suku bangsa. Indonesia memiliki sebuah idelogi yang dijadikan landasan dan pandangan hidup untuk seluruh bangsanya yaitu kita kenal sebagai pancasila. Pancasila merupakan pedoman hidup bangsa Indonesia dan termasuk acuan dasar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (Rindjin, 2013). Pancasila atau "lima prinsip" yang berisikan Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia (Nurhayatai & Muharji, 2023) dijadikan sebagai patokan nilai dasar bagi individu dalam bersikap. Namun memahami kandungan dari nilai-nilai yang terdapat didalamnya saja tidak cukup, tiap individu harus paham akan cara pengimplementasiannya dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila banyak mengambil peran dalam aspek kehidupan mulai dari fungsinya sebagai landasan ideologi negara, pandangan hidup, pengikat keberagaman, pedoman moral dan etika, dan sebagai kedaulatan rakyat. 

Memahami pancasila bukan hanya sekedar seruan semata, melainkan perlu adanya tindakan sebagai alat untuk menuju masyarakat yang bebas dan adil. Seperti kasus aktual yang sering kali terjadi di masyarakat yaitu perundungan. Maraknya perundungan dalam berbagai bentuk mulai dari fisik hingga virtual (Irmayanti, 2023) memerlukan perhatian khusus karena jika tidak diberikan tata laksana yang tepat maka akan menjadi masalah kompleks yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. 

Dengan memahami dan megamalkan nilai-nilai "lima prinsip" yang ada, kita tidak hanya menjaga kerukunan dan kedamaian bangsa, namun juga ikut andil mengambil peran dalam membangun Indonesia yang adil bebas dari perundungan. 

PEMBAHASAN

Pancasila dan Nilai Kemanusiaan

Pancasila hadir bukan hanya sebagai dokumen negara semata namun didalamnya terdapat harapan akan keberhasilan membentuk masyarakat yang mengutamakan keadilan, menjunjung persatuan, dan menghormati antar sesama individu. Sila yang paling relevan dengan nilai kemanusiaan yaitu terdapat pada nilai "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab", dimana pancasila tidak hanya berperan untuk pedoman berperilaku tetapi lebih dari hal itu, pancasila ingin mendorong keadilan yang merata seluruh bangsa tanpa melihat latar belakang apapun. Kemudian didukung oleh bunyi sila ketiga "Persatuan Indonesia", yakni menegaskan keberagaman bangsa dan mengajarkan untuk menghormati perbedaan suku, agama, ras, dan budaya yang ada di Indonesia. Hal ini sejalan pula dengan sila terakhir berbunyi "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia", pada sila tersebut terlihat jelas bahwa keadilan menjadi hak tiap individu. Makna yang terkandung adalah pancasila memandang dan memberlakukan adil pada tiap-tiap invidu bangsa Indonesia.

Definisi dan Dampak Perundungan

Perundungan atau akrab disebut bullying merupakan tindakan menggertak, merendahkan dan melecehkan kepada orang yang lemah serta melakukan perilaku secara tidak adil kepada orang lain dan dilakukan secara terus menerus (BKI'A, 2022). Perundungan dapat terjadi hampir pada semua tempat seperti di sekolah, tempat kerja, atau bahkan media sosial sekalipun. Bentuk-bentuk perundungan sangat variatif dan jika dilihat berdasarkan caranya perundungan bisa berupa fisik yaitu seperti pukulan, tendangan, atau tindakan fisik lainnya yang dapat menyakiti orang lain. Kemudian bisa berupa pelecehan verbal, hinaan, dan lontaran kata kasar. Perundungan juga dapat merusak hubungan relasional dan sosial seperti dengan menyebarkan informasi yang merugikan korban dan diskriminasi akan perbedaan ras, etnik, budaya, dan agama. Tidak hanya dilakukan secara langsung saja, perundungan juga dapat dilakukan melalui media sosial atau lebih tepatnya cyberbullying yaitu seperti mengirimkan ancaman, mempromosikan perundungan kepada banyak orang secara online, mengirimkan pesan teks ataupun mengomentari hal-hal yang bisa membuat korban merasa takut dan terancam (Struatz, 2022). Seseorang yang menjadi korban dari perundungan akan mengalami banyak sekali dampak kerugian. Dilihat dari dampak psikologis bisa mengakibatkan depresi dan stres, secara sosial bisa berakibat pada kehilangan tingkat percaya diri korban perundungan, secara fisik dapat mengakibatkan cedera yang serius, dan secara akademik akan mengakibatkan terganggunya konsentrasi serta produktivitas korban. Indonesia merupakan negara dengan tingkat kasus perundungan tertinggi jika dibandingkan dengan negara Asia lainnya. Dimana angka perundungan di Indonesia pernah mencapai presentase sebesar 84% (Sindo Weekly, 2017). 

Pancasila Sebagai Garda Terdepan Anti Perundungan

Memahami makna yang terkandung dalam pancasila diyakini dapat membentuk sikap dan karakter di dalam diri individu untuk menjadi pribadi yang lebih baik (Komariyah et al., 2021) termasuk seperti tidak melakukan penurundungan terhadap orang lain. Dengan pemhaman yang kuat akan nilai-nilai pancasila, individu akan lebih didominasi oleh keinginan untuk berperilaku positif, toleransi akan sesama, menebarkan rasa empati kepada orang lain, menghormati hak asasi manusia, dan kontra terhadap segala hal yang merujuk pada perundungan. Penerapan dari kelima nilai pancasila yang dituangkan dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi sebuah strategi awal dalam membentuk dan menciptakan masyarakat yang adil, damai, dan tentram tanpa adanya kasus perundungan. 

Contoh nyata dari pancasila sebagai garda anti perundungan sudah banyak terjadi di berbagai lingkungan masyarakat. Seperti misalnya di lingkungan sekolah, saat ini seluruh sekolah di Indonesia telah menempatkan pancasila pada kurikulum pembelajaran mereka demi terciptakanya lingkungan pendidikan dengan siswa yang penuh rasa hormat, keadilan, dan megutamakan persatuan antar teman. Pada program pembelajaran di sekolah juga sudah diajarkan sikap gotong royong, kerja sama, dan kebersamaan yang dilakukan melalui tugas berkelompok. Penerapan nilai-nilai pancasila juga tercermin dalam kebijakan sekolah yang mengutakan keadilan dan segera tanggap akan adanya kasus perundungan. Tenaga pendidik juga tak segan akan memberikan sanksi dan memberikan pemberdayaan karakter bagi siswa yang masih berani melakukan perundungan dan lupa akan nilai-nilai pancasila yang seharusnya mengajarkan sikap budi pekerti. 

Memahami Pendidikan dan Kesadaran

Pendidikan pancasila mengajarkan betapa pentingnya menghargai keberagaman dan perbedaan setiap individu. Namun tidak semua indivu dapat mengamalian hal tersebut dan tidak semua individu memiliki kesadaran untuk memulai menerapkan nilai-nilai yang ada dan terkandung dalam pancasila utamanya sila keadilan yang berperan penting dalam menolak aksi perundungan. Adapun langkah yang dapat diambil guna meningkatkan kesadaran individu. Adapaun langkah atau upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran individu dalam melawan perundungan adalah dengan dilakukannya pendidikan pancasila di sekolah, pelatihan untuk pendidikan dan orang tua, serta dilakukannya kampanye publik tentang bahaya perundungan dan pentingnya menghormati hak asasi manusia sesauai dengan apa yang terkandung dalam pancasila (Rahayu, 2017).

Menghormati Keanekaragaman 

Menerapkan salah satu nilai pancasila yaitu sikap menghormati dan menghargai akan adanya keberagaman adalah langkah awal menvegah terjadinya perundungan. Adapun contoh perilaku menghormati keberagaman seperti misalnya terdapat satu kota yang dipenuhi beragam suku, ras, etnik, agama, dan budaya. Mereka menyelenggarakan acara-acara budaya tahunan, seperti festival dan pameran seni, yang mewakili beragam tradisi dan warisan masyarakat setempat. Namun masyarakat warga setempat saling memahami, menghargai, dan merayakan keberagaman mereka. Hal tersebut terjadi karena terpupuknya nilai-nilai pancasila dalam diri mereka serta mereka mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan gambaran contoh tersebut membuktikan bahwa mengamalkan pancasila dapat mengurangi kemungkinan terjadinya perundungan antar anggota masyarakat ataupun lingkungan sosial. 

Menolak Aksi Perundungan

Dalam melakukan penolakan akan aksi perundungan, individu dapat menyadari tentang dampak bahaya terjadinya perundungan pada seseorang. Individu dapat melakukan intropeksi atau bercermin terhadap diri sendiri apakah sudah menerapkan sikap menghargai, menghormati, dan menerapkan nilai-niali pancasila. Karena sejatinya dengan pondasi pancasila yang kokoh di dalam diri akan menajuahkan kita dari perilaku negatif seperti perundungan. 

PENUTUP

Secara keseluruhan, esai ini menyimpulkan bahwa pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila menjadi kunci dalam melawan perundungan dan membangun masyarakat yang adil, damai, dan sejahtera. Pancasila bukan hanya ideologi formal, tetapi juga panduan hidup konkret yang relevan dalam mengatasi tantangan kompleks di masyarakat. Dengan menghormati keanekaragaman dan menjalankan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, setiap individu dapat berperan aktif dalam menciptakan Indonesia yang lebih baik. Pancasila, sebagai fondasi ideologi negara, dam sebagai panduan untuk menjaga kerukunan dan memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun