Mohon tunggu...
Alva Air
Alva Air Mohon Tunggu... -

Just read n read

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Review Masa Lalu II: Sebuah Puisi untuk Teman Voy-ku

20 Februari 2013   08:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:00 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah aku mencintaimu...?
Aku tak tahu
Aku hanya melihat paras ayu mu
Aku hanya memandang mata tulus mu
Kala antah…
Kuangani rembulan berpeluk hangat
Dengan gugusan bintang lembut
Memendar kelam malam
Berbias mutiara cinta dan keindahan
Sunyi…
Menjelma bayangan dua perempuan
Bersenyawa dalam merah tali jiwa
Membiru aroma kelembutan, menari bumi
Matahari malam membara kedalam
Gairah memancarkan kilauan
Membentang sentuhan qalbu
Suci…
Kembali ku berpijak bumi
Sayup sendu sembilu
Berhembus lantun do’a dalam genangan yang pahit
Bagai sebuah bisikan misteri
Sebagai sebuah gumam yang tak dimengerti
Oleh telinga-telinga berdaki
Yang bermulut api berhati sapi
Bersembunyi di balik selubung Ilah, entah…

Apakah aku mencintaimu...?
Aku tak tahu

(dJatinangor, 15 Mei 2006)
Hmmm... sekarang dia ada di mana ya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun