Mohon tunggu...
Syahna AP dan Alvanya DA
Syahna AP dan Alvanya DA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Peminatan Promosi Kesehatan dan Epidemiologi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Generasi FOMO Alert! Bagaimana Media Sosial Memengaruhi Kesehatan Mental Mahasiswa?

11 November 2023   12:30 Diperbarui: 11 November 2023   12:47 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kamu mendengar istilah FOMO? Istilah ini sering sekali di-mention oleh kawula muda, nih, guys, karena emang banyak terjadi di kalangan remaja, termasuk mahasiswa. FOMO adalah singkatan dari Fear Of Missing Out, yaitu istilah yang digunakan untuk menggambarkan rasa takut tertinggal. Lebih jelasnya, FOMO ini adalah perasaan dimana kita takut melewatkan momen-momen seru yang kita lihat di kehidupan orang lain. Rasa FOMO ini mendorong kita untuk ingin ikut-ikutan suatu hal secara terus-menerus.

FOMO ini erat kaitannya dengan media sosial. Seperti yang kita ketahui, media sosial adalah tempat dimana orang-orang dapat berinteraksi dan berbagi atau bertukar informasi dan ide dalam komunitas dan jaringan virtual. Kamu dan teman-teman kamu pasti juga menggunakan media sosial dalam kegiatan sehari-hari, kan, guys?

Ternyata, antara FOMO dan media sosial juga berkaitan kesehatan mental. lho. Menurut hasil survei nasional tentang gangguan mental remaja yang dilakukan oleh Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa sekitar 15,5 juta remaja di Indonesia, atau sekitar 34,9% dari total remaja, mengalami masalah kesehatan mental. Gangguan mental yang paling sering dialami oleh remaja adalah kecemasan, diikuti dengan depresi, gangguan perilaku, Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), dan Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD).

FOMO & Media Sosial

Mahasiswa pasti tidak jauh-jauh dari yang namanya media sosial. Banyaknya jenis media sosial zaman sekarang membuat mahasiswa mengakses dan menikmati keseruan-keseruan di media sosial tersebut. Media sosial yang sering digunakan mahasiswa diantaranya adalah Instagram, Twitter, Facebook, TikTok, Youtube, Line, Whatsapp, dan LinkedIn. Kalau kamu paling sering menggunakan yang mana, nih, guys?

Studi terhadap orang dewasa muda di Italia tahun 2023 menemukan adanya korelasi positif yang signifikan antara kecanduan media sosial dengan FOMO. Hal serupa juga ditemukan pada orang dewasa di Inggris tahun 2020, yakni periode 7 hari pantangan tanpa menggunakan media sosial menurunkan persepsi FOMO secara signifikan. Di Indonesia juga ditemukan bahwa semakin tinggi kecenderungan menggunakan Instagram, maka semakin kuat pula tingkat perilaku FOMO yang dialami oleh remaja. Media sosial memiliki dampak terhadap FOMO karena membukanya dapat meningkatkan kemungkinan seseorang untuk mengetahui aktivitas orang lain secara lebih sering dan rutin.

Perkembangan FOMO pada Mahasiswa

Pada saat ini, FOMO sudah dapat dikatakan merajalela di kalangan mahasiswa. Apa saja, sih, kira-kira yang membuat mahasiswa merasa FOMO? Pertama, jelas banget kalau media sosial jadi sumber info utama. Mahasiswa memiliki akses yang sangat luas dalam menggunakan media sosial. Kita sering melihat teman-teman kita posting aktivitas keren di sana, dan kalau kita tidak ikut, rasanya kayak ketinggalan banget.

Selain itu, ada yang namanya FOMO sosial. Di kampus banyak banget aktivitas sosial, kayak acara kampus, party, atau sekedar kumpul atau nongkrong untuk ngobrol. Kalau kita tidak ikut, rasanya kayak kelewatan keseruan-keseruan itu. Belum lagi, kalau ngobrol sama teman-teman seangkatan, dan mereka ceritain hal-hal seru atau acara yang mereka ikuti, itu bisa bikin kita merasa ketinggalan cerita atau info seru, kan?

Tidak lupa, di dunia akademik pasti ada kompetisi untuk mendapatkan nilai  bagus, gelar, atau prestasi lainnya. Kalau kita tidak dapat bersaing atau setara dengan teman-teman yang lain, dapat membuat rasa FOMO ini muncul. Dalam hal ini, FOMO dapat memberi dampak positif karena dapat mendorong mahasiswa untuk lebih ambisius dan rajin dalam menjalani kuliah. Namun, tetap saja ini bisa berdampak negatif kalau terlalu menekankan diri untuk selalu ambis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun