Mohon tunggu...
Alvania Kartika
Alvania Kartika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Another ISTP

Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perjalananku dengan Beasiswa MEXT #1

1 Desember 2023   22:12 Diperbarui: 1 Desember 2023   22:51 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bulan Oktober 2021 saya sedang menyiapkan sidang tesis. Lalu, tanggal 24 Oktober 2021 Bu Kaprodi menyebarkan informasi bahwa ada seleksi program doktoral di salah satu universitas di Jepang. 

Awalnya saya sempat ragu-ragu untuk mendaftar karena: 1) saya sedang mempersiapkan tesis dan 2) saya lebih ingin mencoba mencari kerja terlebih dahulu. Namun hal yang membuat saya berpikir ulang adalah ada salah satu laboratorium atau program studi yang sangat menarik bagi saya. 

Saya renungkan kembali, jika saya tidak berhasil, tidak apa-apa, setidaknya sudah mencoba. Kalau berhasil, siapa tahu?  Meskipun sidang tesis saya didepan mata, saya pikir, "kalau nanti jadwal sidang dan jadwal seleksi doktor jatuh di hari yang sama, berarti belum jodoh buat lanjut S3".

Singkat cerita, saya sidang tesis tanggal 3 November 2021. Alhasil, setelah pertimbangan yang singkat, sebelum deadline pendaftaran seleksi S3 tanggal 10 November 2021, saya akhirnya mendaftar. Tanggal 18 November 2021, saya diwawancara online oleh komite kampus. 

Sebelumnya, saya harus mengunggah video ke YouTube tentang penelitian tesis saya sebagai salah satu syarat ikut seleksi ini. Dalam wawancara itu ada dosen-dosen alumni Jepang. 

Hal yang paling saya ingat dari wawancara itu adalah, "kenapa Anda mau daftar S3? Apa yang ingin Anda lakukan setelah S3?". Saat itu saya tidak menyiapkan alasan husus, saya benar-benar jujur dan mungkin terdengar seperti omong kosong, hehe. Tapi salah satu dosen menjawab "wah, unik ini". 

Tanggal 22 November 2021, saya mendapat kabar bahwa saya lolos pre-screening dan lanjut ke tahap pre-screening oleh pihak kampus di Jepang. Akhir bulan November itu saya sedang mempersiapkan berkas-berkas untuk wisuda. Disisi lain, saya diputusin pacar heuheuheu.

Bulan Desember saya menyelesaikan pendaftaran wisuda dan berencana pulang ke rumah orang tua di Tangerang untuk Natal dan Tahun Baru. Tanggal 10 Desember 2021, saya dihubungi pihak kampus di Jepang itu untuk memilih 3 laboratorium yang saya minati untuk studi S3. 

Beliau menjelaskan bahwa setelah memilih 3 lab tersebut, nanti saya dimininta membaca publikasi ilmiah oleh profesor di lab tersebut untuk berdiskusi selama har H seleksi. 

Tanggal 20 Desember 2021, pihak kampus di Jepang mengirimkan email dengan 3 paper terlampir untuk ketiga lab yang saya minati, untuk dibaca sebelum seleksi tanggal 18-20 Januari 2022. 

Tepat tanggal 21 Desember 2021, saya pulang ke rumah orang tua di Tangerang untuk berlibur, menikmati kelulusan pengangguran sambil mulai fokus melamar pekerjaan. Tanggal 29 Desember 2021, saya mendapat panggilan wawancara di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang tes COVID-19 di Jakarta. Wawancaranya akan dilakukan tanggal 30 Desember 2021.

Tanggal 11 Januari 2022, saya resmi lolos wawancara kerja, mendapatkan kontrak kerja, dijadwalkan medical check up (MCU) tanggal 15 Januari 2022, dan akan mulai bekerja di perusahaan itu per tanggal 2 Februari 2022. Berhubung saya sedang di Tangerang, saya menyempatkan waktu untuk mencari indekos di Jakarta sebelum saya kembali ke Yogyakarta untuk wisuda. 

Tanggal 18 Januari, saya mulai seleksi S3 secara online. Proses seleksi berlangsung sangat tepat waktu dan teratur. Ada peserta dari luar Indonesia juga, tentunya. Namun sayangnya karena jadwal yang padat, tidak ada waktu untuk berkenalan. Selama proses seleksi ini, saya dipertemukan dengan ketiga calon lab atau lab yang saya minati. 

Pertama-tama saya mempresentasikan penelitian tesis saya dihadapan 3 profesor yang labnya saya minati. Lalu setelahnya, saya yang masuk ke breakout room zoom untuk mendengarkan paparan dari masing-masing profesor mengenai penelitian mereka atau topik apa saja yang dikerjakan di laboratorium mereka. Saat itu saya ingat sekali bahwa saya dipertemukan pertama dengan profesor di lab pilihan ketiga, kedua dan yang terakhir adalah pilihan pertama saya. 

Satu sesi bersama ketiga profesor tersebut berlangsung kurang lebih selama kurang lebih 2 jam. Tanggal 20 Januari 2022, pihak kampus Jepang menyampaikan bahwa yang lolos seleksi akan dihubungi via email tanggal 1 Februari 2022 (Jadi, bulan Februari 2022 adalah bulan yang penuh dengan kejutan dan penantian; saya menanti pengumuman Jepang dan akan memulai hidup baru sebagai karyawati). Tanggal 26 Januari 2022 saya resmi wisuda. Tanggal 28 Januari saya pamit dari Yogyakarta setelah 7 tahun hidup disana.

Tanggal 1 Februari 2022, saya mendapatkan informasi dari kampus Jepang bahwa saya lolos seleksi dan akan diterima di lab pilihan pertama saya, bulan Oktober 2023. Masih ada waktu hampir 2 tahun untuk berangkat ke Jepang jika berjalan mulus, karena semua yang lolos harus mendaftar beasiswa MEXT Government to Government untuk bisa betul-betul berangkat ke kampus itu. Disisi lain, esok harinya, 2 Februari 2022, saya memulai status sebagai pegawai swasta.

Bulan Maret 2022, saya beradaptasi dengan dunia kerja cukup kaget, apalagi dengan situasi kantor di ibukota. Bingung dan stress mulai memengaruhi pola hidup. Belum lagi ditambah kenyataan saya diputusin pacar lagi, heuheuheu.

Bulan Mei 2022, pendaftaran beasiswa MEXT Government to Government di Indonesia dibuka, tepatnya tanggal 4 sampai 19 Mei 2022. Mulailah ketar-ketir menyiapkan segala berkas yang belum rampung, korespondensi via email dengan profesor pun langsung dikebut. 

Saya cukup pesimis saat itu, saya tidak bisa fokus karena tuntutan pekerjaan juga sedang tinggi. Pihak kampus Jepang sangat baik karena mereka minta saya mengirimkan segala berkas ke mereka terlebih dahulu untuk diperiksa sebelum disubmit secara resmi ke website kedutaan besar Jepang di Indonesia. Deadline sudah datang, dan pengumuman dijadwalkan pada bulan Juni 2022.

Tanggal 22 Juni 2022, hasil seleksi MEXT Government to Government rilis di website dan benar saja, saya tidak lolos. Saya menginfokan hal tersebut ke pihak kampus Jepang. Mereka bilang bahwa tidak apa-apa, mereka akan mengalokasikan beasiswa untuk mahasiswa yang lolos seleksi pada bulan Desember 2022. Setengah tahun untuk menunggu proses seleksi beasiswa. Tentu saya terima, karena saya juga masih bekerja di Indonesia, so I have nothing to loose.

Tanggal 28 September 2022, saya menandatangani kontrak kerja di perusahaan baru dan akan mulai bekerja disana tanggal 1 November 2022. Tanggal 4 November 2022, saya mendapatkan email bahwa saya diberi alokasi beasiswa MEXT oleh kampus Jepang melalui International Priority Graduate Program (IPGP). Lalu saya diminta menunggu email dari pihak Penerimaan Mahasiswa Baru di kampus tersebut.

bersambung....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun