Saya    :"Oh begitu. Dimana ya money changer-nya?"
Teller   :"Di Malioboro, di hotel Inna Garuda, ada 2."
Saya    :"Baik terimakasih, mbak". (dengan senyum lebar penuh arti)
Teller   :"Terima kasih kembali"
Akhirnya, saya langsung pergi ke Malioboro dengan bus Transjogja. Saya turun di halte persis depan hotel Inna Garuda. Langsung terlihat ada 2 money changer setelah gerbang masuk. Entah mengapa tapi penempatan kedua money changer itu seakan dramatis, berseberangan satu sama lain. Satu bernama Barumun dan satu lagi bernama Melia. Saya memutuskan untuk bertransaksi di Barumun, tanpa ada alasan khusus.
Saya disambut oleh petugas dan saya langsung saja menanyakan apakah saya bisa tukar uang dengan pounsterling. Bapak petugas langsung berkata,"berapa pound? 20?". Astaga. Amin sih, semoga suatu saat saya bisa menukar sebanyak itu tanpa berpikir panjang, haha. Setelah saya mengatakan saya ingin 1 pound, beliau berkata bahwa mereka tidak menyediakan uang koin. Saya tidak tahu bahwa 1 pound adalah koin! Sungguh saya tidak menyiapkan apapun. Beliau mengatakan mereka punya pecahan paling kecil yaitu 5 pound, seharga Rp 92250 saat itu. Akhirnya saya sepakat dan saya diminta mengisi formulir dan menandatangani formulir tersebut. Saya hanya menuliskan tanggal, nama, alamat dan nomor handphone. Setelah beberapa menit saya mendapatkan uang 5 poundsterling saya untuk pertama kali! Saya membelinya untuk koleksi pribadi. Sekian pengalaman saya, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H