Akulah 'Umar
Kehadiranku dibenci
Ketiadaanku dirindukan
p
Ya, aku galak
Beringas
Sadis:
Kukubur anak perempuanku
Hidup-hidup
Sungguh hina jika seleb sepertiku
Miliki anak perempuan
Lalu, kutampar adik perempuanku
Karena  lantunkan Kalimat indah
Tapi now dah kubilang:
Aku rela dinasihatin istriku
Dua jam hingga dua bulan
Daripada aku disuruhnya hamil
p
Akulah yang lantang:
Kubunuh Muhammad!
Oleh tanganku sendiri
(Sementara seleb lain
Omdo
Pengecut, malah konon:
Kekasih Tuhan yang kucemburui itu
Gegara diracun ...)
p
Akulah yang meradang
Bahwa kekasihku
Muhammad wafat
Itu hoax
Itu isu
Kupenggal yang omong begitu!
(Terima kasih, Sahabat,
Aku diistirahatkan di samping
Dua karibku)
p
Benarkah kata Ummul Mu'miniin Kedua
Bahwa polahku paling lembut,
Pukulanku paling keras
Kini?
p
Ya, akulah yang menangis
Ketika turun ayat Quran terakhir:
Akan sua apa setelah
Puncak?
Aku dan umat setelahku:
Akan sua apa pasca The
Golden Age?
p
Ujungberung, 20190709
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H