Namun, aksentuasinya berbeda. Esai "Rahasia Umum" ini saya masukkan ke rubrik "Humaniora" karena saya ingin memotret sisi manusiawi kita sebagai penguasa, pemimpi, makhluk yang sedang hidup di dunia, dan sebagai pencinta. Sisi humanis kita ini telah diketahui bersama alias sudah menjadi rahasia umum.
Sedangkan esai "Lelaki Pemimpi(n)", saya masukkan ke rubrik "Gaya Hidup" dengan spesifik gender lelaki (laki-laki), yakni 'gaya' sekelas Ahmad Dhani, Freddie Mercury, dan John Lennon pun 'begitu', apalagi kita yang hanya sebagai orang 'biasa'.
Justru yang membuat miris saya adalah fenomena bahkan tren sejak era "Love 'n Peace"--sebagai reaksi anti-Perang Vietnam (1957-1975)--adalah sisi humanis kita yang 'liar' (bohemian) Â muncul dan mewabah hingga zaman now. Ini berhasil direkam oleh lagu Ahmad Dhani itu.
Yang berbahaya adalah jika cinta kita bertepuk sebelah tangan, maka Lennon menjadi 'pemimpi' (penghujat Tuhan dengan lagunya, "Imagine"), Mercury jadi LSL (lelaki suka lelaki), malah biseksual, dan mati karena terkena HIV/AIDS; serta Dhani selingkuh ...
Dirangsang oleh lagu Ahmad Dhani itu dan sinkron dengan 'bertingkahnya' presiden baru USA (Donald Trump), saya membuat 'tag':  cintai lawan jenismu. Tag ini buat perempuan. Adapun tag untuk Trump: cintai lawan (jenis)-mu!
Esai "Rahasia Umum" ini bertujuan untuk saling mengingatkan bahwa hidup kita mah  yang pasti2 azza: bukan mimpi, tapi cita-cita; bukan obsesi, tapi misi ... .
Selanjutnya, lihat di sini.
Kesimpulan
Jika mengacu pada definisi 'humaniora'--sebagai (1) ilmu pengetahuan yang meliputi filsafat, hukum, sejarah, bahasa, sastra, seni, dsb; atau (2) makna intrinsik nilai-nilai humanisme (KBBI)--maka usaha kurasi ini representatif untuk disajikan, terlebih untuk tahun 2017, kita mendapat jargon baru: "Zaman now".
Saya kira, kelima artikel itu telah cukup menguraikan apa, bagaimana, dan mengapa zaman now kita.
Soal profil saya (lihat: https://www.kompasiana.com/aluzar_azhar), sebenarnya, sejak 1992 memublikasi tulisan, saya lebih suka anonim atau pakai pseudonym (nama samaran). Namun karena 'aturan' Kompasiana, ketahuan deh ..., hehe.
Ujungberung, 12 Januari 2018.