Rambut gundul atau gondrong
Kaos oblong
Celana jin dan gitar bolong
Sandal jepit
Temani langkah
Masuki rumah-rumah kedua
Modal kita: "Assalaamu'alaikum ..."
Tak terasa sekodi tahun
Hidup dari asrama ke asrama
Koor-kan lagi Aubade Reformasi:
Mahasiswa takut kepada Dosen
Dosen takut kepada Rektor
Rektor takut kepada Menteri
Menteri takut kepada Presiden
Presiden takut kepada Mahasiswa
Dan kamu, Mahasiswa,
Mengapa takut kepada Ibu Kos?
Rumah kedua jangan seperti kuburan
Masuk-keluar warga
Kita himpun ... kita hidupkan ...
Dan sungguh: Aku yang hidup
Menjadi tubuh terbelah tujuh
Maka Aku ada di mana-mana
Meski tak ke mana-mana
Karena kita di sini
Di rumah kesatu ...
Hm, generasi ketiga
Sambil lari jika lewati rumah:
"Hiyy, rumah hantu!"
Padahal dulu rumah Tuhan
Ya benar, karena
Jiwa kita tertinggal
Di sini, hanya seonggok daging
Mulai keriput pula
Sedangkan di sana, kita
Bertemu cinta ... bersenda cita ...
Dan belajar dewasa
Mari tersenyum bersama
Karena Dunia Ajaib itu
Adalah jiwaraga belia kita
Ujungberung, 20180107.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H