Apakah pukul itu sebagai media solusi atau dengan memukul itu bisa menyelesaikan masalah? Kalau bisa, menyelesaikan masalah itu tanpa melahirkan masalah baru (Sunda: kudu beres roes, harus beres tuntas), Nak! Ini nasihat seorang kakek-kakek yang sama-sama lagi nunggu anak TK sekolah; bedanya, Bapakmu ini sedang ngojeg, lagi 'tugas' menjemput anaknya teman Bapak: "Ngiluan silat hayang kuat diteunggeul atawa embung diteunggeul ku batur (ikutan pencaksilat ingin kuat dipukul atau tidak mau dipukul oleh orang lain)?" Wa Allaah a'lam.
Ujungberung, 18 Desember 2017, 00.13.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H