Mohon tunggu...
Aluzar Azhar
Aluzar Azhar Mohon Tunggu... Freelancer - Penyuluh Agama Honorer

Berbuat baik kok malu, jadi weh ...

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Catatan Harian | Pukul

18 Desember 2017   00:15 Diperbarui: 18 Desember 2017   19:47 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang nyampe  padaku soal 'pukul' dan 'tampar', mungkin diawali dengan kisah leluhur Qabil yang memukul Habil dengan batu, sehingga wafatlah leluhur kita yang ikhlas itu. Pertanyaannya: kita ini keturunan Qabil atawa  Habil? Hehe, kiranya sudah jelas siapa keturunan Qabil dan siapa keturunan Habil kini.

Kemudian kisah Musa (Muusaa) a.s. di masa muda yang sekali pukul, tewaslah seorang bangsa Qibthi (Mesir), rakyatnya Fir'aun, karena Musa membela seorang Bani Israil. Tentu sebagai Raja Diraja yang 'bertanggung jawab', Fir'aun keki. Musa kabur, mengembara ke Madyan (Yordania); menjadi penggembala, mengawini putri pemilik kambing, Syu'aib a.s., dan Musa menjadi Nabi. "Hm, Musa semakin bertingkah," ditambah pikir Fir'aun, "Musa telah durhaka sebagai anak pungut!" Musa dan pengikutnya ngungsi, Fir'aun dan pasukannya ngejar. 

Hingga ke tepi Laut Merah, Musa pukulkan tongkatnya, (dengan izin Tuhan) laut terbelah, Musa dan rombongan selamat; Fir'aun dan sebagian pasukannya ditelan Laut Merah (Add.  mumi Fir'aun di Museum Kairo; diteliti ahli bedah dari Perancis, Maurice Bucaille, benar mengandung garam; Maurice menjadi mualaf dan menulis buku, salah satunya: Bibel, Qur-an, dan Sains Modern [terjemahannya]).

Juga kisah Isa ('Iisaa) bin Maryam a.s. yang dikenal lemah-lembut, maka salah satu 'ajarannya' yang terkenal adalah "Jika ditampar pipi yang kiri, berikan pipi yang kanan!"

Adapun kisah Muhammad SAW, cius, Nak, hingga catatan harian ini kutulis, belum pernah aku membaca/mendengar Beliau memukul atau menampar orang lain (kecuali di medan pertempuran, masak culak-colek  saat perang? Kisah Ukasyah r.a. pun karena 'ketidaksengajaan' dan justru Nabi yang minta Ukasyah untuk kisas [qishash]). 

Namun, ketika muda, Beliau dikenal sebagai saingan 'terberat' 'Umar bin Khattab sebelum muslim, maka ketika jadi Nabi, Beliau berdoa agar 'Umar masuk Islam. 'Umar dikenal jago gulat tradisional (Benjang kalau di Ujungberung) dan seniornya Khalid bin Walid, panglima perang muslim di era Nabi dan Sahabat.

Konon, Muhammad itu perpaduan Musa (yang tegas-keras, maka butuh Harun a.s., saudaranya yang lemah-lembut sebagai partner dakwah) dan Isa (yang lemah-lembut). Paling setahuku, 'marah' Beliau adalah 'obstructive', bersifat menghalangi/mendiamkan (Sunda: ngabaeudan). Misal, istri atau sahabatnya khilaf berbuat mungkar (melanggar perintah Tuhan), oleh Nabi 'diboikot' (didiamkan); dan tidak lebih dari tiga hari!

Memang ada Hadis: "Jika melihat kemungkaran, ubahlah dengan (1) tangan, (2) lisan, dan (3) hati; dengan hati itu selemah-lemahnya iman (H.r. Muslim dari Abu Said al-Khudri). Setahuku, dengan 'tangan' berarti dengan kekuatan (dengan pukulan atau tamparan dsb) dan dengan 'hati' misal didoakan (justru doa dari Nabi adalah doa kebaikan) atau didiamkan/dibiarkan tadi.

Di Quran, disebutkan pukulan yang 'mendidik', misal dalam (keterangan) Q.s. 4: 34, yakni pukulan yang tidak meninggalkan bekas. Mungkin, ini kisah Ayyub a.s., yang sabar diuji berpenyakit lepra hingga puluhan tahun, dan terlanjur bersumpah akan memukul istrinya yang lalai mengurus Beliau ketika sakit; Tuhan menegur via Q.s. 38: 44, "Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah ..." Kemudian di Hadis, jika anak 10 tahun sudah diajari tapi tidak mau shalat, pukullah pantatnya! Nak, cius, kelak, kalau kamu tidak shalat, kutepuk pantatmu!

Di Quran, aku menemukan kata 'pukul' 1 ayat; 'memukul' 8 ayat; dan 'menampar' di keterangan ayat 7: 195. Menurut Quran, 'the real'  memukul itu tugas Izrail (malaikat pencabut nyawa) kepada orang kafir (lihat Q.s. 6: 93; 8: 50; dan 47: 27). Hagg!

Karena itu, di Islam, memukul itu tidak sembarangan alias penuh perhitungan. Namun begitulah hoax  'islamfobia' dari zaman baheula  bahwa Islam disebar-menyebar oleh kekuatan (oleh pukulan, oleh perang). Padahal sudah menjadi 'rahasia umum', Nabi Muhammad SAW menaklukkan dunia dengan 'senyuman' (Buktinya: mengapa Muhammad menjadi rangking kesatu di bukunya Michael H. Hart, Seratus Tokoh?).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun