aku ingin berpuisi
tapi hurufhuruf habis oleh harga cabai
yang digadai spekulan salahkan alam
wih warawiri kini
dari anak es de hingga bibit dari be i
aku ingin berpuisi
tapi katakata raib oleh bubung bensin
yang dimainin mafia sejak hulu
wow apologi trendi
mulai te de el sampai es te en ka
puisiku ingin menyengat pedas cabai
tohok muruah daging biar dikenang
puisiku ingin menjerit cicit teko
dongkel gas tiga kilo biar didengar
tetapi sesungguhnya
aku ingin berpuisi hanya
dan puisiku melagu
seperti melati dari jayagiri
seperti cinta sejati
meski merendah
meski profan
karena aku sekadar hurufkata
itupun pinjaman bahkan mencuri
bdg, 20170112
c.q. ‘puisi’ ini pernah di-share di grup facebook “Proisi” @20170112.
n.b. setiap peristiwa, ada hikmahnya …
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI