Semalam aku menonton film The Departed. Aku tidur. Aku bermimpi.
Aku dibesarkan Frank Costello. Aku didoktrin untuk mengambil hakku seperti Ayah.
Aku menjadi polisi, malah menjadi agen terbaik di kesatuanku.
Aku tak tahu ada agen lain yang diselundupkan kesatuanku untuk menyelidiki Ayah.
Agen itu sebaya denganku. Sayang, Billy Costigan masih polos.
Kutelepon dia karena dia semakin tahu kebobrokan Ayah.
Costigan kaget, “Siapa ini?”
“Aku Colin Sullivan di kesatuan yang sama. Biar kutangani kasus Costello!”
“Oh, tidak bisa. Aku sudah menyelidiki dia 2,5 tahun!” jawabnya.
“OK, kita ketemu di kantor,” usulku.
“Baik,” jawab Costigan.
Aku terbangun. Di tv, sebuah kasus pembunuhan memasuki sidang ke-25. Memuakkan!
Karena aku diingatkan Quran, “Dan (ingatlah) ketika kamu membunuh seseorang, lalu kamu tuduh-menuduh tentang itu. Tetapi Allah menyingkapkan apa yang kamu sembunyikan” (QS 2: 72).
Karena “… barang siapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia …” (QS 5: 32).
Hm, aku tertidur lagi karena dininabobokan lagu Sahara Band, “Lepas Ilusi”,
Coba mainkan musik
walau hanya berbisik
sejalan dengan alunan emosi raih ceria
Aku bunuh Ayah. Aku bunuh Costigan. Aku ceria lagi dan tak bangun lagi.
Bandung, 20160926, 15.33.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H