Mohon tunggu...
Aluzar Azhar
Aluzar Azhar Mohon Tunggu... Freelancer - Penyuluh Agama Honorer

Berbuat baik kok malu, jadi weh ...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Puisi] Doa Peduli

10 September 2016   07:37 Diperbarui: 10 September 2016   08:22 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku, sang perencana agung

Tapi apa makna agung untuk sang pengkhayal ini

Padahal rencana begitu jernih damai

Siapa orangnya yang tak tercerahkan

Tuhan Yang Mahaagung

Dengan memohon maaf-Mu

Karena hamba ‘kan lancang memerintah-Mu

Jadikan doa hamba yang ingin menjernih ini

Doa yang mendamaikan kalbu-kalbu manusia sawo matang,

Manusia Indonesia yang terbiasa lugu dan tanpa babibu

Manusia-manusia yang menginginkan kematangan ragawidya

Manusia-manusia yang bernegara karena-Mu dan bagi-Mu

Manusia-manusia yang membutuhkan kepedulian-Mu

Setelah segelintir manusia menip-ex kata peduli di kamus-Mu

Tuhan!

Jadikan doa hamba ini doa aplikasi

Doa yang memotivasi tangan dan kaki

Untuk berbuat yang terbaik bagi negeri ini

Tuhan!

Jadikan doa hamba ini doa instruksi

Doa yang mengomandoi otak dan karsa kami

Agar kami tersuci dari kepongahan kehendak imaji

Tuhan!

Kabulkan doa hamba sekarang-sekarang ini

Karena taring dan kuku sebangsa dedemit mulai berani menjeruji kami

Padahal mereka itu telah dikarantina semenjak kami bayi

E, masih ada saja yang bandel dan tak tahu diri

Dikiranya kami yang gini-gini ini bukan wakil-Mu di bumi

Aduh, Tuhan

Semoga doa peduli hamba ini bukan seperti aksi peduli di tipi

Karena doa kami bukan publikasi harga diri

Tapi doa yang mengajari bagaimana menjadi pemilik suatu negeri

Pemilik yang bersyukur dan membalas jasa-budi sang Ibu Pertiwi

Bandung, 20160910 – 19980320

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun