Mohon tunggu...
Aluska Alus
Aluska Alus Mohon Tunggu... -

the deeper wisdom bringing in its own way the special request to pass

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Golkar Menyeret Semua Ke Dalam Dosa Masa Lalu

13 Februari 2015   13:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:16 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara murid saya yang sedang melakukan presentasi tertelan dengan suara ramai teman temannya, "Interupsi, interupsi. Diskusi pak, harus dibuka diskusi pak. Interupsi."

"Tenang. Kelas tenang!" dengan tegas saya memerintahkan kelas saya untuk menjadi tenang. Mereka menurut. Di kelas saya adalah pemegang otoritas tertinggi, dan murid murid saya adalah mitra. Saya mengajarkan kepada mereka cara cara menghormati otoritas. Tidak boleh semua amburadul memaksakan kehendak. Ada aturannya, tidak boleh grusa grusu.

"Saya telah membuat aturan tidak ada tanya jawab dalam presntasi kali ini. Tetapi, melihat antusiame kelas, saya yakin dapat memenuhi permintaan kelas. Saya pun wajib bertanya kepada presnter apakah dia siap untuk melakukan tanya jawab." Murid saya tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya.

Tanpa menunggu instruksi saya, seorang murid langsung berdiri.

"Dari presentasi yang Anda sampaikan, buktikan lebih jauh apakah "Golkar" yang menyeret kita untuk kembali ke dosa masa lalu?"

Kelas saya jadi ramai dengan diskusi, debat.

Saya berkewajiban untuk mengarahkan diskusi tetap berlandaskan ilmu pengetahuan bukan menjadi debat kusir tidak keruan. Saya pun anti meracuni pikiran murid murid saya. Saya guru yang memiliki komptensi, kredibilitas dan inegritas yang tinggi.

Saya bukan penggiring angin !!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun