Mohon tunggu...
Alun Riansa Pakaya
Alun Riansa Pakaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa yang antusias menulis, mengeksplorasi ide-ide baru dan mengembangkan kreativitas melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nenek Tua

10 September 2024   03:08 Diperbarui: 10 September 2024   03:35 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Kling AI - Ilustrasi suasana desa damai dengan nenek tua dan pemuda yang peduli. 

Mulai dari saat itu, kehidupan nenek Buyung berubah. Warga desa mulai mengunjunginya lebih sering, memberikan bantuan, dan berbagi cerita. Nenek Buyung merasa diperhatikan dan dihargai, bukan hanya karena makanan yang dia terima, tetapi karena kebaikan yang mengisi hari-harinya.

Dan di tengah-tengah semua itu, Andi tetap menjadi teman setia nenek Buyung. Ia mengajarkan kepada warga desa bahwa kadang-kadang, yang paling dibutuhkan seseorang bukan hanya bantuan materi, tetapi juga kehadiran dan perhatian. Nenek Buyung akhirnya menemukan kembali kebahagiaan dan kehangatan yang selama ini dia cari, dan desa Linawan menjadi lebih harmonis dan penuh kasih.

Kisah nenek Buyung mengajarkan kita bahwa di dunia ini, setiap orang berhak mendapatkan perhatian dan kasih sayang. Kadang-kadang, perubahan terbesar dimulai dari tindakan kecil dan penuh empati dari seseorang yang peduli.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun