Baru-baru ini, fisikawan terkemuka Rusia, Anatoly Volyntsev, mengeluarkan pernyataan kontroversial yang mendesak Presiden Vladimir Putin untuk menggunakan senjata nuklir dalam konflik yang sedang berlangsung dengan Ukraina. Volyntsev berpendapat bahwa langkah drastis ini dapat mempercepat akhir perang dan memutus jalur pasokan bantuan militer dari negara-negara Barat. Pernyataan ini disampaikan melalui sepucuk surat yang kemudian dipublikasikan oleh surat kabar independen Rusia, Novaya Gazeta.
Di sisi lain, Presiden Vladimir Putin telah memberikan peringatan keras bahwa perang di Ukraina berpotensi berubah menjadi konflik nuklir yang dapat memicu Perang Dunia Ketiga. Putin menegaskan bahwa dalam skenario tersebut, tidak akan ada pemenang, termasuk Amerika Serikat. Peringatan ini menambah ketegangan global dan meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih luas.
Situasi ini menimbulkan berbagai reaksi dari komunitas internasional. Banyak pihak yang mengecam desakan Volyntsev dan memperingatkan bahaya penggunaan senjata nuklir. Mereka menekankan pentingnya mencari solusi diplomatik untuk mengakhiri konflik dan menghindari bencana kemanusiaan yang lebih besar.
Sementara itu, masyarakat dunia terus memantau perkembangan situasi ini dengan cemas, berharap agar ketegangan dapat diredakan dan perdamaian segera tercapai. Desakan penggunaan senjata nuklir ini tidak hanya menambah ketidakpastian, tetapi juga menyoroti betapa gentingnya situasi geopolitik saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H