Mohon tunggu...
Alun Riansa Pakaya
Alun Riansa Pakaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa yang antusias menulis, mengeksplorasi ide-ide baru dan mengembangkan kreativitas melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ancaman Nuklir Rusia dan Potensi Perang Dunia Ketiga

17 Agustus 2024   03:23 Diperbarui: 17 Agustus 2024   03:24 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : CNBC Indonesia (cnbcindonesia.com) - Ancaman Nuklir Rusia dan Potensi Perang Dunia Ketiga

Baru-baru ini, fisikawan terkemuka Rusia, Anatoly Volyntsev, mengeluarkan pernyataan kontroversial yang mendesak Presiden Vladimir Putin untuk menggunakan senjata nuklir dalam konflik yang sedang berlangsung dengan Ukraina. Volyntsev berpendapat bahwa langkah drastis ini dapat mempercepat akhir perang dan memutus jalur pasokan bantuan militer dari negara-negara Barat. Pernyataan ini disampaikan melalui sepucuk surat yang kemudian dipublikasikan oleh surat kabar independen Rusia, Novaya Gazeta.

Di sisi lain, Presiden Vladimir Putin telah memberikan peringatan keras bahwa perang di Ukraina berpotensi berubah menjadi konflik nuklir yang dapat memicu Perang Dunia Ketiga. Putin menegaskan bahwa dalam skenario tersebut, tidak akan ada pemenang, termasuk Amerika Serikat. Peringatan ini menambah ketegangan global dan meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih luas.

Situasi ini menimbulkan berbagai reaksi dari komunitas internasional. Banyak pihak yang mengecam desakan Volyntsev dan memperingatkan bahaya penggunaan senjata nuklir. Mereka menekankan pentingnya mencari solusi diplomatik untuk mengakhiri konflik dan menghindari bencana kemanusiaan yang lebih besar.

Sementara itu, masyarakat dunia terus memantau perkembangan situasi ini dengan cemas, berharap agar ketegangan dapat diredakan dan perdamaian segera tercapai. Desakan penggunaan senjata nuklir ini tidak hanya menambah ketidakpastian, tetapi juga menyoroti betapa gentingnya situasi geopolitik saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun