Mohon tunggu...
Alun Riansa Pakaya
Alun Riansa Pakaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa yang antusias menulis, mengeksplorasi ide-ide baru dan mengembangkan kreativitas melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Hening dalam Lubang Pohon

15 Agustus 2024   05:32 Diperbarui: 15 Agustus 2024   09:15 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah hutan lebat, berdiri sebuah pohon besar dan kuno yang dikenal sebagai Pohon Ekor Neraka. Bentuknya yang menyeramkan dan dahan-dahannya yang seperti cakar tampak seperti terkutuk, dan kisah-kisah menyeramkan tentang pohon ini telah menjadi bagian dari folklore desa di sekitarnya.

Suatu malam yang mencekam, seorang pria misterius bernama Kaito tiba di desa tersebut. Dengan wajah tertutup kerudung hitam dan suara yang berat, dia mengklaim bahwa dia memiliki kekuatan untuk mengatasi segala ancaman. Kaito datang dengan membawa sebuah peti kayu yang tampak berat dan usang, di mana dia mengatakan bahwa di dalamnya ada "hukuman" untuk seseorang yang telah menyebabkan penderitaan besar.

Penjahat itu, seorang lelaki bernama Taro, telah meneror desa selama berbulan-bulan. Dia dikenal sebagai individu yang kejam dan tidak berperasaan. Dengan rasa terpaksa dan harapan untuk mendapatkan kedamaian, para penduduk desa setuju untuk mengikuti perintah Kaito. Mereka membiarkan Taro diikat dan dimasukkan ke dalam peti, dan Kaito mengarahkan mereka untuk menggali sebuah lubang di bawah Pohon Ekor Neraka.

Saat peti mulai diturunkan ke dalam lubang yang dalam, suasana menjadi semakin tegang. Tanpa diduga, Kaito mengungkapkan bahwa ada syarat terakhir: peti harus ditutup dengan rapat dan pohon harus dibakar. Ini akan memastikan bahwa "hukuman" yang dikenakan tidak akan bisa diloloskan oleh Taro. Dengan ragu-ragu, penduduk desa mematuhi perintah tersebut.

Namun, malam itu, anehnya tidak ada api yang menyala di desa. Kaito menghilang dengan cepat setelah menginstruksikan penduduk desa untuk kembali ke rumah mereka. Ketika mereka kembali ke pohon, mereka menemukan sesuatu yang mengerikan. Lubang pohon yang sudah ada sejak lama mulai menunjukkan tanda-tanda sesuatu yang bergerak di dalamnya. Suara gemericik dan desisan keluar dari dalam tanah, menciptakan ketegangan yang mengerikan.

Sebagian penduduk desa mencoba menggali lubang tersebut kembali, namun mereka hanya menemukan daging dan tulang yang hancur, serta sesuatu yang tampak seperti darah kering. Akhirnya, seorang penduduk yang penasaran memutuskan untuk memeriksa peti di dalam pohon. Dia membuka peti tersebut dan terkejut melihat Taro yang masih hidup, tetapi dalam keadaan sangat terguncang dan rusak.

Di luar dugaan mereka, Taro mulai berbicara dengan suara yang aneh, mengklaim bahwa dia tidak pernah benar-benar menjadi korban hukuman. Kaito adalah seorang pengembara yang mencari jiwa-jiwa tersesat untuk disimpan dalam pohon sebagai bagian dari ritual kuno untuk menjaga kekuatan magis pohon tersebut.

Ketika penduduk desa mencoba melarikan diri dari tempat tersebut, mereka menemukan bahwa Kaito telah menghilang tanpa jejak, dan Pohon Ekor Neraka mulai menunjukkan tanda-tanda kekuatan yang lebih besar. Taro, yang akhirnya bebas, malah menunjukkan bahwa dia adalah bagian dari sistem yang lebih gelap dan bahwa desa ini adalah tempat dari banyak rahasia yang belum terpecahkan.

Di malam yang sunyi itu, penduduk desa yang tersisa hanya bisa menatap pohon yang berdiri tegak di tengah hutan, seolah-olah menyimpan semua rahasia dan teror yang pernah ada. Lubang di bawah pohon kini kosong, tetapi bayangan dari kegelapan yang ditinggalkannya akan selalu menghantui mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun