Mohon tunggu...
Alun Riansa Pakaya
Alun Riansa Pakaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa yang antusias menulis, mengeksplorasi ide-ide baru dan mengembangkan kreativitas melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hizbullah Lancarkan Serangan Drone ke Pangkalan Militer Israel

11 Agustus 2024   15:55 Diperbarui: 11 Agustus 2024   15:55 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung oleh Iran baru-baru ini meluncurkan serangan drone bermuatan peledak ke pangkalan militer Israel di wilayah utara. Serangan ini dilakukan sebagai respons atas pembunuhan seorang komandan Hamas di Lebanon selatan sehari sebelumnya. Hizbullah, yang dikenal sebagai kelompok militan dan politik yang kuat di Lebanon, telah lama menjadi musuh bebuyutan Israel, dan ketegangan antara kedua pihak sering kali memuncak dalam bentuk serangan dan balasan.

Serangan drone tersebut menargetkan pangkalan Michve Alon yang terletak dekat kota Safed di wilayah Galilea. Hizbullah mengklaim bahwa ini adalah kali pertama mereka menargetkan pangkalan tersebut, menandai eskalasi baru dalam konflik yang sudah berlangsung lama. Serangan ini menunjukkan kemampuan Hizbullah untuk menggunakan teknologi drone dalam operasi militernya, yang menambah dimensi baru dalam strategi perang mereka.

Menurut laporan, drone yang digunakan dalam serangan ini dilengkapi dengan bahan peledak yang cukup untuk menyebabkan kerusakan signifikan. Meskipun demikian, pihak militer Israel berhasil mencegat dan menghancurkan drone tersebut sebelum mencapai targetnya, sehingga mencegah kerusakan yang lebih besar. Namun, serangan ini tetap menjadi peringatan serius bagi Israel tentang ancaman yang terus berkembang dari Hizbullah.

Hizbullah menyatakan bahwa serangan ini adalah balasan langsung atas pembunuhan seorang komandan Hamas di Lebanon selatan. Komandan tersebut tewas dalam serangan udara yang diduga dilakukan oleh Israel, meskipun pihak Israel belum mengkonfirmasi keterlibatannya. Pembunuhan ini memicu kemarahan di kalangan pendukung Hamas dan Hizbullah, yang bersumpah untuk membalas dendam atas kematian tersebut.

Serangan drone ini juga mencerminkan ketegangan yang lebih luas di kawasan Timur Tengah, di mana berbagai kelompok militan dan negara-negara terlibat dalam konflik yang kompleks dan sering kali saling terkait. Iran, sebagai pendukung utama Hizbullah, telah lama berkonflik dengan Israel, dan dukungannya terhadap kelompok militan ini merupakan bagian dari strategi regionalnya untuk memperluas pengaruh dan menantang dominasi Israel.

Di sisi lain, Israel terus memperkuat pertahanannya terhadap ancaman dari Hizbullah dan kelompok militan lainnya. Militer Israel telah mengembangkan sistem pertahanan udara yang canggih, termasuk sistem Iron Dome, yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan roket dan drone yang diluncurkan ke wilayahnya. Meskipun sistem ini telah terbukti efektif dalam banyak kasus, serangan drone terbaru ini menunjukkan bahwa ancaman dari Hizbullah masih sangat nyata dan terus berkembang.

Reaksi internasional terhadap serangan ini beragam. Beberapa negara mengecam tindakan Hizbullah sebagai provokasi yang tidak dapat diterima, sementara yang lain menyerukan de-eskalasi dan dialog untuk menghindari konflik yang lebih luas. PBB dan organisasi internasional lainnya juga menyuarakan keprihatinan mereka dan mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dan mencari solusi damai.

Dalam konteks yang lebih luas, serangan ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh komunitas internasional dalam menangani konflik di Timur Tengah. Ketegangan antara Israel dan Hizbullah, serta antara Israel dan Iran, merupakan bagian dari jaringan konflik yang lebih besar yang melibatkan berbagai aktor dan kepentingan. Upaya untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di kawasan ini memerlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan, termasuk dialog, diplomasi, dan upaya untuk mengatasi akar penyebab konflik.

Bagi Hizbullah, serangan ini juga merupakan cara untuk menunjukkan kekuatannya dan mengirim pesan kepada Israel dan komunitas internasional bahwa mereka tetap menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan. Meskipun menghadapi tekanan dari berbagai pihak, Hizbullah terus mempertahankan posisinya sebagai salah satu aktor utama dalam politik dan keamanan di Lebanon dan kawasan sekitarnya.

Di sisi lain, Israel harus terus waspada dan siap menghadapi ancaman yang terus berkembang dari Hizbullah dan kelompok militan lainnya. Serangan drone ini menunjukkan bahwa meskipun Israel memiliki kemampuan pertahanan yang canggih, ancaman dari Hizbullah masih sangat nyata dan memerlukan perhatian yang serius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun