Mohon tunggu...
Alun Riansa Pakaya
Alun Riansa Pakaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa yang antusias menulis, mengeksplorasi ide-ide baru dan mengembangkan kreativitas melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Reaksi Netizen Tiongkok Terhadap Tim Walz

7 Agustus 2024   21:16 Diperbarui: 7 Agustus 2024   21:19 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Annabelle Liang (https://www.bbc.com/) - The Democratic Party's vice president nominee Tim Walz 

Tim Walz, calon wakil presiden dari Kamala Harris, telah menarik perhatian di Tiongkok. Pengalaman Walz mengajar di provinsi Guangdong pada tahun 1989 menjadi topik hangat di media sosial Tiongkok, khususnya di Weibo, dengan lebih dari 12 juta tampilan.

Walz, yang saat itu baru lulus kuliah, mengajar bahasa Inggris dan sejarah Amerika di sebuah sekolah menengah di Foshan melalui program sukarelawan Universitas Harvard. Pengalaman ini, yang terjadi pada tahun yang sama dengan tragedi Tiananmen, memberikan perspektif unik bagi Walz tentang Tiongkok.

Netizen Tiongkok memiliki pandangan beragam tentang Walz. Beberapa melihat pengalamannya sebagai aset yang dapat memperbaiki hubungan AS-Tiongkok yang saat ini tegang. Mereka berharap bahwa latar belakang Walz dapat mempromosikan pertukaran budaya antara kedua negara. Namun, ada juga yang skeptis, mengingat perubahan besar yang telah terjadi di Tiongkok sejak 1989.

Walz sendiri pernah menyatakan bahwa pengalamannya mengajar di Tiongkok adalah salah satu keputusan terbaik dalam hidupnya. Ia menggambarkan orang-orang Tiongkok sebagai “orang yang baik, murah hati, dan mampu”. Pengalaman ini juga mempengaruhi pandangannya tentang potensi besar Tiongkok jika dipimpin dengan baik.

Dengan latar belakang yang unik ini, banyak yang berharap bahwa jika terpilih, Walz dapat membawa perspektif yang lebih manusiawi dan seimbang dalam hubungan AS-Tiongkok.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun