Kemajuan teknologi merupakan salah satu indikator penting dari perkembangan suatu negara. Banyak negara maju telah mencapai tingkat kemajuan teknologi yang tinggi, sementara Indonesia masih berjuang untuk mencapainya. Para ahli di Indonesia memberikan berbagai pandangan mengenai faktor-faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Berikut ini adalah beberapa pendapat dan fakta dari para ahli yang menjelaskan mengapa Indonesia belum bisa menyamai negara maju dalam hal teknologi.
1. Â Pendidikan dan Sumber Daya Manusia
Prof. Dr. Ir. Muhammad Dimyati, Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, menekankan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih perlu ditingkatkan, terutama dalam bidang teknologi dan inovasi. Kurikulum pendidikan harus lebih relevan dengan perkembangan teknologi agar lulusan siap menghadapi tantangan di industri teknologi.
Prof. Dr. Komarudin Hidayat, seorang akademisi dan cendekiawan, mengungkapkan bahwa salah satu kendala utama adalah kurangnya keterampilan praktis dan pengalaman di kalangan lulusan. Hal ini mengakibatkan banyak lulusan yang belum siap untuk terjun ke dunia industri teknologi. Menurutnya, pengembangan sumber daya manusia yang kompeten di bidang teknologi sangat penting untuk mendorong kemajuan teknologi di Indonesia.
2. Â Infrastruktur Teknologi
Rudiantara, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, menyatakan bahwa infrastruktur telekomunikasi yang belum merata menjadi salah satu hambatan utama. Akses internet yang terbatas di beberapa daerah menghambat perkembangan teknologi secara merata di seluruh Indonesia. Hal ini diperkuat oleh Johnny G. Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika saat ini, yang menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur digital menjadi prioritas pemerintah. Namun, upaya ini membutuhkan waktu dan investasi yang signifikan untuk mencapai standar yang setara dengan negara-negara maju.
3. Â Kebijakan dan Regulasi
Prof. Dr. Rhenald Kasali, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, mengungkapkan bahwa regulasi yang tidak mendukung inovasi sering kali menjadi penghalang bagi pengembangan teknologi. Beliau menekankan perlunya kebijakan yang lebih fleksibel dan pro-inovasi agar startup teknologi dapat berkembang dengan baik.
Ignatius Untung, Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), menyoroti bahwa dukungan pemerintah terhadap industri teknologi, termasuk e-commerce, perlu ditingkatkan melalui insentif dan perlindungan hukum yang lebih baik. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan teknologi di Indonesia.
4. Â Investasi dan Pendanaan
Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menyatakan bahwa kurangnya investasi dalam riset dan pengembangan menjadi salah satu tantangan besar. Banyak perusahaan di Indonesia yang masih ragu untuk berinvestasi besar dalam teknologi karena risiko dan ketidakpastian pasar.
Shinta Kamdani, CEO Sintesa Group dan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), juga menekankan pentingnya peningkatan akses terhadap pendanaan bagi startup teknologi. Menurutnya, dukungan finansial yang memadai sangat penting untuk mendorong inovasi dan perkembangan teknologi di Indonesia.
Kesimpulan
Para ahli sepakat bahwa untuk mencapai tingkat kemajuan teknologi seperti negara-negara maju, Indonesia perlu melakukan perbaikan di berbagai aspek, termasuk pendidikan, infrastruktur, kebijakan, dan investasi. Dengan upaya bersama dari pemerintah, industri, dan masyarakat, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara dengan teknologi yang canggih di masa depan.
Peningkatan kualitas pendidikan, pemerataan infrastruktur telekomunikasi, kebijakan yang mendukung inovasi, dan akses terhadap pendanaan adalah langkah-langkah yang harus diambil untuk mendorong kemajuan teknologi di Indonesia. Melalui kerja sama dan komitmen yang kuat, Indonesia dapat mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan mencapai kemajuan teknologi yang lebih tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H